Pilkada Kalteng 2024

Pengamat Politik Fisip UPR Berharap Tak Ada Lagi Pemungutan Suara Ulang di Pilkada Kalteng

Pengamat Politik dan Akdemisi Fisip UPR Suprayitno berharap agar permasalah pada Pemilu Pilpres dan Pileg tak terjadi saat Pilkada 2024 ini

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya (UPR) sekaligus Pengamat Kebijakan Politik Suprayitno. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Masukan dan harapan terus berdatangan dari masyarakat Kota Cantik Palangkaraya di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada yang akan datang.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangkaraya atau FISIP UPR, Sekaligus Pengamat Politik, Suprayitno berharap Pilkada dan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) berjalan lancar.

Serta masyarakat di Kalimantan Tengah, dan secara khususnya Kota Palangkaraya dapat hidup rukun, adil dan berdampingan.

"Sejauh ini, berkaca dari Pilpres, Pileg untuk Kalteng relatif kondusif. Hanya saja memang ada beberapa permasalahan yang kemarin sempat terjadinya pemungutan suara ulang atau PSU di beberapa TPS," ujar Suprayitno, Senin (25/3/2024).

Selaku pengamat politik ia juga berharap masalah di Pilpres atau Pileg kemarin tidak kembali terulang.

"Seperti permasalahan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) juga harus segera di clear-kan," harap Suprayitno.

Baca juga: Berikut Tahapan Pilkada 2024 Pilgub, Pilbup dan Pilwakot di Kalteng, Cek Jadwal Seleksi KPPS-Coblos

Baca juga: Bacagub Kalteng H Abdul Razak Berharap Pilkada Kalteng 2024 Lancar dan Hasilkan Pemimpin Terbaik

Baca juga: Tahapan Pilkada Kalteng 2024, Nama Bakal Calon Gubernur, Bupati dan Wali Kota Palangkaraya Terbaru

Hal tersebut bukan tanpa alasan karena ia berharap permasalahan yang terjadi di Pilkada kemarin tidak terjadi di pilgub atau pilwalkot yang tujuh bulan lagi akan berlangsung.

"Termasuk banyaknya masyarakat yang mengeluh karena tidak dapat C1 saat pilpres atu pileg kemarin, meskipun boleh mencoblos tapi realitanya karena alasan kartu suara habis jadi banyak yang tidak mencoblos," tutur Suprayitno.

Selain itu ia juga menyoroti terkait masalah yang cukup krusial yang berkaitan tentang pembagian DPT.

"Banyak masyarakat yang mengeluhkan jauh DPTnya dari tempat memilih, sehingga ini perlu dievaluasi untuk Pilwali atau pilkada Kalteng nantinya," pungkas Suprayitno. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved