Warga Flamboyan Bawah Palangkaraya Ogah Mengungsi Takut Rumah Dibobol Maling Meski Air Terus Naik

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Debit air banjir di kawasan Flamboyan Bawah Palangkaraya, terus mengalami kenaikan saat ini sampai 10 cm hingga 15 cm, Selasa (12/3/2024).

Tepatnya di Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Alhasil, banjir menutup jalan utama kawasan Flamboyan Bawah Palangkaraya yang semula hanya 50 meter hingga 70 meter.

Kondisi terkini, banjir sudah merendam 100 meter hingga 120 meter badan jalan utama Flamboyan Bawah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Warga, Siti Herlina saat hendak melintas di kawasan Flamboyan Bawah Palangkaraya.

Baca juga: Korban Kebakaran Flamboyan Bawah Palangkaraya, Terpaksa Jual Rongsokan Untuk Tambahan Biaya Hidup

“Tadi malam naik lagi air, sekira 10 cm di rumah saya, jadinya sudah terendam setinggi tulang kering,” jelasnya.

Dirinya pun mengatakan, tak merisaukan terkait banjir karena lebih baik banjir dari pada gempa bumi atau kebakaran.

“Saya syukuri saja, soalnya tidak perlu capek-capek mengingatkan anak untuk mandi karena tinggal berenang saja,” ungkap Herlina.

Berdasarkan pantauan kemarin, jalan utama masih kering dan belum terendam. Namun hari ini sudah banjir.

“Kalau sekarang sepanjang jalan utama sudah terendam, hanya yang di dekat dermaga saja belum terendam,” terang Herlina.

Selain itu, jalan utama pun kini terendam setinggi 40 cm dan sangat rawan jika dilintasi oleh kendaraan seperti sepeda motor.

Pasalnya kendaraan seperti sepeda motor terlalu beresiko mogok jika air masuk ke mesin dan knalpot.

Baca juga: NEWS VIDEO, Sungai Kahayan Meluap Jalan Utama Flamboyan Bawah Palangkaraya Terendam Banjir

Baca juga: 93 Jiwa Terdampak Banjir, BPBD Palangkaraya Catat Ketinggian Air di Tumbang Rungan Capai 80 Cm

Baca juga: Tim SAR Gabungan Perluas Pencarian Remaja Tenggelam di Flamboyan Bawah Palangkaraya Radius 2 Km

Dirinya pun mengungkapkan, air sudah masuk ke rumah dan merendam lantai rumahnya karena air semakin tinggi setiap harinya.

“Semoga saja banjir tidak kembali naik seperti beberapa tahun lalu sampai harus mengungsi,” ungkapnya.

Herlina mengatakan bahwa dirinya pun belum memutuskan untuk mengungsi karena tak ingin meninggalkan rumahnya.

 “Kalau masih bisa ditempati dan banjir tidak tinggi, kami lebih memilih menetap dari pada harus mengungsi, karena takut kemalingan,” tutupnya.