Berita Kotim
UPDATE Banjir di Kotim, Lima Kecamatan Terdampak Dua Surut Tiga Masih Terendam
Banjir di Kotim. Hujan masih mengguyur Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengakibatkan lima kecamatan terdampak banjir.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Banjir di Kotim. Hujan masih mengguyur Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengakibatkan lima kecamatan terdampak banjir.
Informasi terhimpun, kecamatan terdampak Banjir di Kotim tersebut dengan ketinggian 20-90 centimeter yang hingga, Minggu (25/2/2024) masih terjadi.
BPBD Kotim mengungkapkan, dari lima kecamatan itu di antaranya Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Tualan Hulu, Kota Besi, dan Kuala Kuayan.
Kepala BPBD Kotim Multazam mengatakan dua dari lima kecamatan tersebut sudah surut yaitu Kecamatan Cempaga dan Cempaga Hulu.
Baca juga: Banjir di Palangkaraya Rendam Permukiman, Dampak Air Drainase Meluber Tak Mampu Tampung Air Hujan
Baca juga: Banjir di Palangkaraya, Dua Pengendara Motor Terseret Arus Nyaris Masuk ke Selokan Jalan Beliang
Baca juga: Banjir di Cempaga Hulu dan Cempaga Surut, BPBD Kotim Imbau Tetap Waspada Curah Hujan Masih Tinggi
"Cempaga sudah surut, hari ini di Desa Tumbanh Koling, Cempaga Hulu sudah surut," ucap Multazam, Minggu (25/2/2024).
Diberitakan sebelumnya ada 9 desa yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut. Kini kondisinya desa-desa tersebut sudah mulai surut.
Sementara itu tiga kecamatan lainnya masih terendam banjir hingga saat ini. Ada 10 desa dari tiga kecamatan tersebut yang terendam banjir.
10 desa itu di antaranya Desa Hanjalipan di Kota Besi, Desa Tumbang Mujam, Merah, Luwuk Sampun, dan Tanjung Jorong di Tualan Hulu, serta Desa Tangkarobah, Tanjung Jariangau, Bawan, Tangar dan Tanjung Batur di Mentaya Hulu.
Saat ini petugas BPBD Kotim telah berada di titik banjir untuk meninjau kondisi terkini desa-desa yang terdampak banjir.
BPBD mencatat sebanyak 247 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kotim.
Sebelumnya Pemkab Kotim diwakili Wabup Kotim Irawati telah melakukan rapat bersama dinas terkait dan memutuskan menaikan status siaga darurat banjir menjadi tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak Sabtu (24/2/2024).
"Jika selama 14 hari itu intensitas hujan menurun dan banjir mulai surut maka status tanggap darurat bisa diturunkan," ujar Irawati.
Selain itu Irawati juga mengimbau kepada tenaga kesehatan agar jangan meninggalkan tempatnya bertugas di lokasi banjir. (*)
| Kasus Makanan Dikeluhkan di Sekolah Rakyat Sudah 2 Kali, Evaluasi Vendor dan Catat Siswa Alergi |
|
|---|
| Penanganan Buaya Bukan Lagi Wewenang BKSDA tapi KKP |
|
|---|
| Diamanahi untuk Dijaga, Karyawan 51 Tahun Lakukan Tindakan tak Senonoh pada Anak di Kotim |
|
|---|
| Viral Pengendara Motor Gendong Orangutan di Sampit Kalteng, BKSDA Ambil Langkah |
|
|---|
| AKBP Muhammad Fadli Jabat Kepala BNK Kotim |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/bannjir-di-kotim-fkfgjhru.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.