Selama Bulan Januari Tahun 2024, Disdamkarmat Kotim Sudah 5 Kali Terima Laporan Palsu Kebakaran

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Disdamkarmat Kotim menerima laporan kebakaran melalui pesan whatsapp, namun setelah didatangi petugas ternyata hanya warga yang sedang membakar sampah, Selasa (30/1/2024).

Informasi Disdamkarmat Kotim menerima laporan palsu dibenarkan Kasi OPS Disdamkarmat Kotim Heri Wahyudi.

Petugas Disdamkarmat Kotim sudah mendatangi lokasi yang diinfokan terjadi kebakaran. "saat kami ke lokasi ternyata itu hanyalah warga yang membakar sampah," ungkap Heri.

Ini adalah kali kelima Disdamkarmat Kotim menerima laporan palsu, padahal tahun 2024 baru memasuki bulan pertama.

Baca juga: Kebakaran di Sampit, Dua Bangunan Terbakar Petugas Disdamkarmat Kotim Sempat Kesulitan Padamkan Api

Baca juga: NEWS VIDEO, Disdamkarmat Kotim Gelar Latihan Simulasi Pemadam Kebakaran Libatkan Relawan

Baca juga: Kebakaran di Jalan Ir H Juanda Sampit Hanguskan 4 Bangunan Rumah, Begini Cerita Para Korban

Petugas Disdamkarmat Kotim yang menerima laporan melalui pesan whatsapp tersebut bergegas berangkat menuju lokasi yang di laporkan warga yaitu di Jalan Perkutut 3, Kelurahan Sawahan, Kecamatan MB Ketapang, Kotim.

Namun setelah petugas sampai di lokasi yang dilaporkan tak terlihat kobaran api dan asap hitam yang menggumpal seperti kebakaran pada umumnya.

Petugas sempat berkeliling untuk memastikan laporan dari warga setelah ditelusuri petugas mengetahui lokasi yang diduga kebakaran tersebut hanya warga yang sedang membakar sampah

Berdasarkan pantauan Tribunkalteng.com memang terlihat asap hitam di lokasi yang dilaporkan warga namun tidak terlalu tebal.

Warga sekitar juga kebingungan dengan informasi kebakaran yang dilaporkan berada di sekitar rumah mereka.

"Saya tidak ada mendengar ada kebakaran di sekitar sini," ujar Puguh warga sekitar.

Setelah memastikan tidak ada kebakaran di lokasi yang dilaporkan petugas pun kembali ke markas Disdamkarmat Kotim.

"Sudah dipastikan asap hitam itu dari warga yang sedang membakar sampah," pungkas Heri.