Berita Palangkaraya
Pemprov Kalteng Gelar Prarakor Percepatan Penurunan Stunting di Seluruh Wilayah
Pemprov Kalteng menggelar pra rakor percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kalteng hingga sesuai target standar nasional
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Pemerintah Provinsi Kalteng menggelar pra rapat koordinasi pemetaan (mapping) rencana kerja dan penandaan (tagging) anggaran stunting 2024. Digelar di Aula Bappedalitbang Kalteng, Senin (22/1/2024),
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan, agar perangkat daerah dapat memetakan secara rinci, anggaran yang diuntuk mendukung percepatan penurunan angka stunting, bersama kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum, Setda Kalteng Sri Suwanto.
Dalam sambutanya, berdasarkan hasil studi gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Kalimantan Tengah berada pada angka 26,9 persen, turun 0,5 persen dari 2021 sebesar 27,4, dan dengan target pencapaian 2024 sebesar 15,38 persen.
Baca juga: Stunting di Kecamatan Pulau Hanau Paling Tinggi di Kotim, Targetkan Turunkan Angka Standar Pusat
Baca juga: Lepas Tim Gerebek Stunting, Bupati Kotim Halikinnor: Bentuk Keseriusan Pemkab Berantas Stunting
“Di 2023 masih belum terbit, sehingga sebagai data awal gambaran pencapaian prevalensi stunting berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi Desember 2023, yaitu 11,46 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Provinsi Kalteng, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, mengeluarkan keputusan Gubernur tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Pra rapat koordinasi ini merupakan wadah bagi semua, untuk memperkuat konvergensi, koordinasi dan memastikan aksi mapping rencana kerja, dan tagging anggaran stunting.
Masing-masing instansi/perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota akan menjadi data aksi matrik.
Sementara itu saat ditemui awak media ia menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menggali, mengkompilasi data dari kabupaten/kota.
Selanjutnya ia menambahkan, rapat koordinasi akan digelar pada 30 Januari 2024.
“Dari aksi matriknya ini, anggaran-anggaran yang diusulkan dari kabupaten/kota nanti akan di kompilasi oleh bappeda dan juga akan dilihat pas nggak. Artinya jangan sampai kita turunkan stunting, tapi anggarannya tidak memadai,” jelasnya.
Baca juga: Bapak dan Bunda Asuh Stunting di Palangkaraya Harus Berperan Aktif Percepat Penurunan Stunting
Baca juga: Kalteng Masih Dihantui Stunting, Kepala BKKBN Sebut Murung Raya Terbanyak, Gumas Justru Turun
Ia menambahkan, harus linier antara penurunan angka stunting dengan anggarannya.
“Jangan sampai kekurangan, apalagi ini menyangkut tentang keunggulan dari SDM yang ada di Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang, Sosial dan Budaya Bappedalitbang Kalteng, Candra Fuji Asmara menyampaikan, ada data EPPGGM, ini adalah data elektronik yang diterbitkan dinas kesehatan dan ini memberikan gambaran akan angka stunting di Kalteng.
“Yang sangat membahagiakan, kita di angka 11. Mudah-mudahan ini korelasinya tidak jauh hasilnya SSGI kita tercapai di posisi 15 ini pak,” pungkasnya. (*)
Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
![]() |
---|
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.