Berita Palangkaraya
Bapak dan Bunda Asuh Stunting di Palangkaraya Harus Berperan Aktif Percepat Penurunan Stunting
Bapak dan Bunda Asuh Stunting di Kota Palangkaraya diharapkan berperan penting untuk ikut mempercepat program penurunan stunting
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Sebagai satu di antara cara mempercepat penurunan stunting di Kota Palangkaraya, pemerintah juga menyediakan Bapak dan Bunda Asuh Stunting.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DisdaldukKBP3APM) Palangkaraya, Fitriyanto Leksono.
“Bapak dan Bunda Asuh Stunting berperan aktif, untuk terjun ke lapangan secara berkala melihat perkembangan anak stuntingnya,” jelasnya.
menurutnya, Bapak Dan Bunda Asuh tidak hanya hadir memberikan bantuan, namun juga mengedukasi keluarga agar dapat memperhatikan pola asuh, pola makan dan sanitasi air anak.
Baca juga: Turunkan Angka Stunting di Kota Palangkaraya, Edukasi Juga Menyasar Para Calon Pengantin
Baca juga: Pola Asuh Anak dan Rendah Pengetahuan Asupan Gizi, Penyebab Angka Stunting Tinggi di Murung Raya
“Keluarga juga diedukasi untuk datang ke posyandu, biar tau nih profilnya anakku gizinya masih kurang atau tidak,” jelas Riyan sapaan akrabnya.
Fitriyanto Leksono mengungkapkan, stunting tidak hanya dapat menyasar orang yang tidak mampu, keluarga yang dikatakan mampu juga dapat terkena stunting jika pola asuh yang dilakukan belum optimal.
Dia menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait dengan anak stunting yang telah mengalami perbaikan gizi.
“Nanti kami akan sinkronkan dengan posyandu masing-masing karena kan yang ngukur tinggi badan, berat badan posyandu,” imbuhnya.
Maka dari itu ia berharap, masyarakat dapat mengoptimalisasi call center stunting yang ada di Kota Palangkaraya.
Ini merupakan bentuk kolaborasi dari pemerintah, ia juga berharap ke depan Bapak dan Bunda Asuh Stunting dapat meluas ke swasta, media, dan masyarakat mampu.
Baca juga: Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Kunker Dinkes Palangkaraya, Koordinasi Percepat Penurunan Stunting
Baca juga: Gelar Bakti Sosial Polda Kalteng Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil dan Screening Stunting
Ia menambahkan, 1.000 hari pertama kehidupan merupakan center of point anak agar tidak terkena stunting, dan perkembangan otak dapat mencapai 80 persen.
“Kalau kecerdasan bagus, SDM nya bagus, tahun 2045 menjadi bonus demografi di Kota Palangkaraya juga bagus,” jelasnya.
Fitriyanto Leksono menjelaskan, posyandu yang ada di Kota Palangkaraya berstatus aktif, maka dari itu masyarakat diharapkan juga dapat aktif mengunjungi posyandu. (*)
Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
![]() |
---|
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.