Berita Palangkaraya

Bapak dan Bunda Asuh Stunting di Palangkaraya Harus Berperan Aktif Percepat Penurunan Stunting

Bapak dan Bunda Asuh Stunting di Kota Palangkaraya diharapkan berperan penting untuk ikut mempercepat program penurunan stunting

Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Anita Widyaningsih
Kepala DisdaldukKBP3APM Palangkaraya, Fitriyanto Leksono saat diwawancarai awak media, Jumat (5/1/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Sebagai satu di antara cara mempercepat penurunan stunting di Kota Palangkaraya, pemerintah juga menyediakan Bapak dan Bunda Asuh Stunting.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DisdaldukKBP3APM) Palangkaraya, Fitriyanto Leksono.

“Bapak dan Bunda Asuh Stunting berperan aktif, untuk terjun ke lapangan secara berkala melihat perkembangan anak stuntingnya,” jelasnya.

menurutnya, Bapak Dan Bunda Asuh tidak hanya hadir memberikan bantuan, namun juga mengedukasi keluarga agar dapat memperhatikan pola asuh, pola makan dan sanitasi air anak.

Baca juga: Turunkan Angka Stunting di Kota Palangkaraya, Edukasi Juga Menyasar Para Calon Pengantin 

Baca juga: Pola Asuh Anak dan Rendah Pengetahuan Asupan Gizi, Penyebab Angka Stunting Tinggi di Murung Raya

“Keluarga juga diedukasi untuk datang ke posyandu, biar tau nih profilnya anakku gizinya masih kurang atau tidak,” jelas Riyan sapaan akrabnya.

Fitriyanto Leksono mengungkapkan, stunting tidak hanya dapat menyasar orang yang tidak mampu, keluarga yang dikatakan mampu juga dapat terkena stunting jika pola asuh yang dilakukan belum optimal.

Dia menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait dengan anak stunting yang telah mengalami perbaikan gizi.

“Nanti kami akan sinkronkan dengan posyandu masing-masing karena kan yang ngukur tinggi badan, berat badan posyandu,” imbuhnya.

Maka dari itu ia berharap, masyarakat dapat mengoptimalisasi call center stunting yang ada di Kota Palangkaraya.

Ini merupakan bentuk kolaborasi dari pemerintah, ia juga berharap ke depan Bapak dan Bunda Asuh Stunting dapat meluas ke swasta, media, dan masyarakat mampu.

Baca juga: Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Kunker Dinkes Palangkaraya, Koordinasi Percepat Penurunan Stunting

Baca juga: Gelar Bakti Sosial Polda Kalteng Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil dan Screening Stunting

Ia menambahkan, 1.000 hari pertama kehidupan merupakan center of point anak agar tidak terkena stunting, dan perkembangan otak dapat mencapai 80 persen.

“Kalau kecerdasan bagus, SDM nya bagus, tahun 2045 menjadi bonus demografi di Kota Palangkaraya juga bagus,” jelasnya.

Fitriyanto Leksono menjelaskan, posyandu yang ada di Kota Palangkaraya berstatus aktif, maka dari itu masyarakat diharapkan juga dapat aktif mengunjungi posyandu. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved