Berita Kotim

NEWS VIDEO, Sampah di Depo Jalan Chistopel Mihing Sampit membludak, Berbau dan Ganggu Pengendara

Sampah menumpuk hingga meluber di jalan menuju bangunan depo sampah Jalan Christopel Mihing Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng.

|
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Sampah menumpuk hingga meluber di jalan menuju bangunan depo sampah Jalan Christopel Mihing Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng.

Sampah di depo sampah Jalan Christopel Mihing Sampit membludak, hingga keluar membuat warga terganggu pengendara dan warga.

Selain itu,  bau tak enak yang menusuk bahkan membuat kendaraan roda empat tak bisa lewat menuju depo sampah, Rabu (17/1/2024).

Menurut warga sekitar sampah tersebut sudah hari menumpuk dan tak diangkut.

Risma (35), warga yang melewati depo sampah tersebut mengeluhkan bau yang sangat menyengat.

Baca juga: Ibu Kos Syok Liat Kamar Mahasiswi Cantik Ini, Kotor Penuh Sampah, Saat Keluar Rumah Terlihat Rapi

Baca juga: Pasca Perayaan Malam Tahun Baru di Sampit, Terowongan Nur Mentaya Masih Banyak Sampah

Baca juga: DLH Kota Palangkaraya Ingatkan Warga, Hindari Penumpukan Sampah di TPS Diimbau Buang Sesuai Jadwal

"Baunya mengganggu sekali, orang juga jadi susah lewat," ujar Risma.

Sebelumnya juga diberitakan bau sampah tersebut mengganggu proses belajar mengajar di SMPN 3 Sampit.

Apalagi saat ini Sampit memasuki musim hujan, jika air menggenang depo sampah dan sekitarnya membuat bau dari sampah tersebut semakin menyengat.

Berdasarkan pantauan Tribunkalteng.com pada Rabu (17/1/2024) pukul 10.00 WIB, sampah yang menumpuk bahkan sampai menutup setengah jalan menuju SMPN 3 Sampit.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kotim) Machmoer, mengatakan saat ini masalah tersebut sudah dibereskan.

"Pukul 14.02 WIB tumpukan sampah tersebut sudah dibereskan," kata Machmoer.

Machmoer menjelaskan, penumpukan tersebut karena masyarakat yang tidak membuang sampah ke dalam depo hingga akhirnya menumpuk hingga ke jalan.

"Sudah kami lakukan sosialisasi dan peringatan agar, masyarakat tertib membuang sampah ke dalam depo namun masih ada yang membuang sampah di luar," jelas Machmoer.

Kepala DLH menambahkan penumpukan sampah hingga dua hari karena kekurangan alat berat.

"Loader yang biasa kami gunakan untuk mengangkut sampah dari depo ke tempat pembuangan akhir (TPA,red) hanya satu jadi bergantian dengan depo yang di Jalan Pelita," terang Machmoer.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved