Pembunuhan Mahasiswi Kedokteran

Polres Kotim Ungkap Penyebab Kematian Winda Mahasiswi Kedokteran, Diduga Karena Konsumsi Metanol

Polres Kotim beberkan hasil laboratorium (lab) analisa minuman keras yang diminum oleh Winda pada malam kejadian dirinya kehilangan nyawa.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Polres Kotim mengungkap dugaan penyebab kematian Winda Mahasiswi Kedokteran salah satu Universitas di Surabaya. Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kasat Reskrim, AKP Besrom Purba menjelaskan kandungan minuman yang diminum winda mengandung Metanol, Sabtu (23/12/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Polres Kotawaringin Timur atau Polres Kotim beberkan hasil laboratorium (lab) analisa minuman keras yang diminum oleh Winda pada malam kejadian dirinya kehilangan nyawa.

Polres Kotim mengungkap, dari hasil lab tersebut diketahui minuman yang diteguk Winda mengandung metanol yang tinggi.

"Hasil lab analisa minuman sudah keluar sudah jelas kandungan metanolnya tinggi," ungkap Kasatreskrim Polres Kotim, AKP Besrom Purba.

Purba mengatakan berdasarkan keterangan ahli kandungan metanol yang tinggi pada minuman tersebut bukan karena ditambahkan ke dalam minuman.

Baca juga: NEWS VIDEO, Tersangka Pembunuhan di Tumbang Rungan Palangkaraya,Terancam 15 Tahun Penjara

Baca juga: Polres Kotim Ungkap Kronologi Kematian Winda Mahasiswi Kedokteran, Keluarga Setuju Dilakukan Otopsi

Baca juga: Tersangka Sempat Bohong, Polres Kotim Tetapkan Dua Orang Pembunuh Mahasiswi Kedokteran asal Sampit

Kandungan metanol tersebut karena pengaplikasian praktik yang salah sehingga menghasilakan metanol.

"Apabila pencampuran bahan minuman dan penempatan minuman yang tidak benar maka cairan yang diharapkan menghasilkan etanol justru menghasilkan metanol atau produk samping," ujar Purba pada awak media, Sabtu (23/12/2023).

Diberitakan sebelumnya minuman yang mengandung metanol itu diminum Winda karena ditawarkan oleh temannya berinisial R.

Minuman itu diracik oleh A yang merupakan laboran salah satu universitas di Surabaya tempat R kuliah.

Purba menyampaikan pihak universitas tidak mengetahui praktik mengoplos minuman keras yang dilakukan oleh A.

Setelah mengetahui perbuatan A pihak universitas melakukan analisa sampel diketahui metanol yang terkandung dalam minuman yang diracik A sebanyak 9 persen.

"A saat itu hanya diberi peringatan karena masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian," tutup Purba. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved