Kobar Marunting Batu Aji
Dukung Pertanian, Petani Kobar Sejak 2022 Dapat 921 Paket Mesin Pompa Air Konversi BBM ke BBG
Petani Kobar sejak tahun 2022 hingga saat ini sudah mendapat banyak dukungan dari Pemkab Kobar.
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Petani Kobar sejak tahun 2022 hingga saat ini sudah mendapat banyak dukungan dari Pemkab Kobar.
Melalui Dinas Pertanian atau Distan Kobar, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 921 paket konversi BBM ke BBG Pompa air, untuk Petani Kobar sejak tahun 2022.
Tentunya pemberian bantuan pemerintah kepada Petani Kobar tersebut merupakan satu upaya pemerintah dalam membangun pertanian di kabupaten setempat..
Kepala Dinas Pertanian Kris Budi Hastuti menyampaikan, bahwa program konversi BBM ke BBG merupakan salah satu program pemerintah, dalam rangka mendukung pembangunan pertanian dengan berupaya memfasilitasi alat mesin pertanian bagi petani.
Baca juga: Bersenggolan Saat Salip Truk Tangki, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk di Sekadau Kalbar
Baca juga: Wisata Kuliner Kobar Potensial Topang Ekonomi Kreatif, Plh Sekda Juni Gultom Minta Dilestarikan
"Program konversi BBM ke BBG adalah salah satu kebijakan pemerintah, melalui program paket pompa air konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, untuk petani sasaran yang merupakan program kemitraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dengan Komisi VII DPR-RI," kata Kris Budi Hastuti, belum lama ini.
Program ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan berlanjut di Tahun 2023, dan diusulkan kembali untuk Tahun 2024.
Ia menyebutkan, pada tahun 2022 yang lalu, telah didistribusi paket pompa air ini kepada petani sasaran sebanyak 403 paket, kemudian tahun 2023 sebanyak 518 paket didistribusikan kepada petani yang tersebar di 6 kecamatan, sehingga total paket yang dialokasikan di Kobar sudah 921 paket.
Paket yang diterima petani berupa 1 unit pompa air + 2 liter olie, 1 unit tabung LPG 3 kg berserta isinya, 1 set konverter kit dan asesorisnya (selang hisap, selang buang, regulator).
"Program konversi BBM ke BBG adalah salah satu kebijakan pemerintah, melalui program paket pompa air konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, untuk petani sasaran yang merupakan program kemitraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dengan Komisi VII DPR-RI," tuturnya.
Ia mengungkapkan, bahwa hasil monitoring Dinas Pertanian ke lapangan bahwa satu tabung gas 3 kg digunakan untuk jangka waktu penyiraman 8-9 jam.
Sedangkan apabila menggunakan bahan bakar bensin dengan jangka waktu 8-9 jam menghabiskan bensin sebanyak 9-10 liter.
Dari segi biaya apabila menggunakan gas 3 kg dengan harga Rp23.000/tabung sedangkan menggunakan bensin dengan harga bensin Rp12.000/liter menghabiskan biaya sebesar Rp120.000, terdapat efisiensi biaya kurang lebih 65 persen.
Salah satu petani penerima bantuan, Toto Sutanto, dari Poktan Sido Rukun Desa Kumpai Batu Bawah, menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan kepada petani.
"Alhmdulillah, bagus sekali dan melihat petani yang sudah dapat Tahun 2022 lalu, Pompa Air BBM ke BBG lebih irit dari segi pemakaiannya," kata Toto.
Baca juga: Dinas Pertanian Kobar Melaunching Pojok Horti, Sebagai Upaya Menjaga Stabilitas Harga Bahan Pangan
Toto berharap dengan konversi BBM ke BBG ini pemerintah juga dapat membantu terkait kelangkaan dari bahan bakar gas.
KTNA Kalteng Beri Dukungan Pemkab Kobar Pertahankan Aset soal Putusan Sengketa Lahan Demplot |
![]() |
---|
Pemkab Kobar Kecewa Putusan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun, Wabup: Cederai Keadilan Masyarakat |
![]() |
---|
PEDA KTNA XIV Kalteng Resmi Dibuka, Bupati Kobar Harap Pertanian Semakin Kuat dan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Gubernur Kalteng Tekankan Kedaulatan Pangan saat Buka PEDA Petani Nelayan XIV di Pangkalan Bun Kobar |
![]() |
---|
Bupati Kobar Ajak ASN Jadi Teladan pada Pekan Panutan Pajak Daerah 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.