Berita Palangkaraya

Aksi Damai Jilid 2 GEMPAR Peduli Seruyan, Mahasiswa Kecewa Kapolda Kalteng Tak Kunjung Temui Massa

Tuntutan pengungkapan kasus penembakan di Desa Bangkal Seruyan terus disuarakan oleh kelompok mahasiswa tergabung dalam GEMPAR Peduli Seruyan.

Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com/pangkan B
Tuntutan pengungkapan kasus penembakan di Desa Bangkal Seruyan terus disuarakan oleh kelompok mahasiswa tergabung dalam GEMPAR Peduli Seruyan. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tuntutan pengungkapan kasus penembakan di Desa Bangkal Seruyan terus disuarakan oleh kelompok mahasiswa tergabung dalam GEMPAR Peduli Seruyan.

Gerakan Mahasiswa Palangkaraya  atau GEMPAR Peduli Seruyan kembali lakukan aksi damai jilid dua di Mapolda Kalteng, pada Senin (23/10/2023).

Aksi GEMPAR Peduli Seruyan dilakukan di Mapolda Kalteng, Jalan Tjilik Riwut Km 1, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Massa aksi menuntut Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto hadir menemui massa aksi yang hendak menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

Baca juga: Aliansi GEMPAR Desak Ungkap Penembakan Seruyan, Puslabfor Polri Uji Balistik 35 Senjata Pengamanan

Baca juga: Karhutla Menurun Jelang Musim Hujan, Pemkab Kotim Turunkan Status Tanggap Jadi Transisi Pemulihan

Baca juga: Tiga Pria Terekam CCTV Aniaya Anggota Polres Tapin di Wisma Amawang HSS,Korban Alami Sejumlah Luka

Massa bergerak ke jalan karena adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh pihak pengamanan di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan.

Pasalnya, persitiwa di Desa Bangkal hingga menyebabkan 1 nyawa melayang atas nama Gijik (35) dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka.

Juru Bicara massa aksi GEMPAR Peduli Seruyan, Saikun Amrullah memberikan hasil aksi damai di depan Mapolda Kalteng.

“Kami menyatakan sikap sangat kecewa atas ketidakberaniannya Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto untuk menghadap kami,” tegasnya.

Pihaknya mengungkapkan sangat kecewa dan mengecam hal tersebut.

“Komitmen kami, akan terus mengawal kasus ini hingga adanya keadilan dilakukan kepada penembak pada tragedi yang terjadi di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan,” ungkap Saikun.

Aksi massa tersebut dilaksanakan setelah terdengar kabar terjadinya penembakan yang menyebabkan 3 korban.

Salah satu korban bernama Gijik (35) meninggal dunia, sedangkan 2 korban lainnya mendapatkan luka-luka.

Gerakan Mahasiswa Palangkaraya  atau GEMPAR Peduli Seruyan kembali lakukan aksi damai jilid dua di Mapolda Kalteng, pada Senin (23/10/2023).
Gerakan Mahasiswa Palangkaraya  atau GEMPAR Peduli Seruyan kembali lakukan aksi damai jilid dua di Mapolda Kalteng, pada Senin (23/10/2023). (tribunkalteng.com/pangkan B)

“Kami melakukan aksi susulan yang mana telah 16 hari setelah tragedi di Desa Bangkal, karena hingga saat ini belum ada informasi terang dari pihak kepolisian,” ungkap Saikun.

Jadi kami menyatakan sikap sangat kecewa kepada Polda Kalimantan Tengah yang tidak berani menghadapi kami.

“Kami akan terus konsisten dalam melakukan aksi, agar kasus yang terjadi di Desa Bangkal cepat terselesaikan,” ungkap Jubir GEMPAR.

Dirinya pun meminta agar kasus dapat diungkap secara gamblang dan setegas-tegasnya.

Terkait update yang diberikan oleh Wadirkrimum Polda Kalteng terkait kasus Desa Bangkal, Jubir GEMPAR pun memberikan tanggapan.

“Terkait yang disampaikan oleh pihak Polda Kalteng adalah angin lalu dan kami tidak percaya dengan apa yang disampaikan,” tutup Saikun Amrullah. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved