Kalteng Tanggap Darurat Bencana Karhutla
BNPB Kembali Lakukan TMC 4 Daerah di Kalteng Upaya Padamkan Karhutla, Ini Titik Lokasinya
BNPB bakal melakukan kembali TMC atau Teknologi Modifikasi Cuaca di 4 daerah di Kalteng, sebagai upaya pemadaman karhutla yang terjadi
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, kembali melakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal itu dilaukan sebagai upaya untuk mengatasi musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang beberapa bulan terakhir melanda wilayah tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP-BPK) Kalteng Ahmad Toyib, Kamis (5/10/2023).
"Pada 1 Oktober kemarin kami melakukan rapat via Zoom dengan pihak BNPB, melibatkan BMKG, BRIN, dan beberapa elemen lainnya, terkait persiapan pelaksanaan TMC. Kemudian kemarin 4 Oktober mulai dilaksanakan TMC yang akan berlangsung setiap hari sampai 8 Oktober," bebernya.
Baca juga: BREAKING NEWS Pemprov Kalteng Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla, Siapkan Dana Rp 110 M
Baca juga: Wilayah Ring 1 Kalteng, Palangkaraya dan 4 Daerah Sudah Menetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla
Ia menjelaskan, berdasarkan pengamatan BMKG wilayah Kalteng, Kalsel, Sumsel, dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia terdapat potensi hujan dari 1 hingga 8 Oktober, sehingga hasil rapat di tingkat pemerintah pusat sepakat untuk kembali melakukan TMC di beberapa daerah tersebut.
Pasalnya, TMC ini baru bisa dilaksanakan apabila terdapat potensi atau bibit awan hujan. Sehingga, upaya tersebut baru bisa dilaksanakan sekarang setelah beberapa waktu karhutla berlangsung.
"TMC itu bisa dilaksanakan kalau sudah ada potensi hujan, kalau tidak ada itu maka tidak bisa. Sebelumnya juga sudah sempat kami laksanakan TMC tapi potensi hujannya kurang, jadi hasil yang didapat pun belum sesuai harapan," jelasnya.
Ia melanjutkan, TMC dengan teknik cloud seeding atau penyemaian awan kali ini dilaksanakan pada area semai Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Katingan yang merupakan daerah dengan tingkat karhutla cukup parah saat ini.
Toyib menambahkan, pada Agustus 2023 lalu Pemerintah Pusat bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), telah melakukan beberapa kali sorti atau penerbangan dalam rangka upaya TMC di wilayah Kalteng.
"Kalau tidak salah sempat ada 12 kali penerbangan untuk melakukan upaya TMC waktu itu," sebutnya.
Namun, menurutnya keberhasilan TMC kala itu memang belum maksimal. Meski, sempat terjadi hujan.
Namun memang hujan yang terjadi di wilayah Barito Selatan dan Barito Timur, sedangkan wilayah Pulang Pisau dan Kapuas yang daerah gambutnya banyak dan diharapkan bisa turun hujan malah belum ada hujan.
Baca juga: Antisipasi Karhutla di Kalteng, BMKG Palangkaraya Siap Lakukan TMC Hujan Buatan Saat Musim Kemarau
Baca juga: Karhutla di Kalteng Semakin Sporadis, BNPB Kerahkan 6 Helikopter Water Bombing Lakukan Pemadaman
Dikarenakan TMC memang sangat bergantung pada adanya bibit awan atau potensi hujan.
Maka dari itu, dalam melaksanakan TMC pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG yang memberikan prakiraan lokasi-lokasi yang memungkinkan dilaksanakan TMC.
Diharapkan dengan pelaksaan TMC yang kedua ini hasil yang didapatkan bisa lebih baik, sehingga bisa membantu pemadaman karhutla di wilayah Kalteng. (*)
Kalteng Tanggap Darurat Bencana Karhutla
BNPB
TMC
kebakaran hutan dan lahan
Provinsi Kalimantan Tengah
RunningNews
Tribunkalteng.com
Dinilai Masih Kurang, BP-BPK Kalteng Jelaskan Alasan Helikopter Water Bombing Tak Bisa Ditambah |
![]() |
---|
Karhutla di Kalteng Meluas, Gubernur Sugianto Sabran Berharap BNPB Tambah Helikopter Water Bombing |
![]() |
---|
Karhutla di Kalteng Capai 3436 Kali, Penanganan Makin Sulit Karena Lahan Terbakar 9768,30 Hektare |
![]() |
---|
Sampit Diguyur Hujan Lebat, BMKG Kotim Sebut Ada Pengaruh Teknologi Modifikasi Cuaca Atau TMC |
![]() |
---|
Karhutla di Kateng Sebabkan Kabut Asap, Hampir Setiap Hari Penerbangan Delay di Bandara Tjilik Riwut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.