Berita Kotim

Dukung Program Bantuan Pangan di Kotim, Bulog Sampit Siapkan 500 Ton Lebih Beras

Mendukung Program Bantuan Pangan Beras (BPB) tahap kedua di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bulog Sampit siapkan 500 ton.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional atau Kepala Bulog Sampit, Rony Hadianto menunjukan stok beras komersil yang dijual Perum Bulog. Selain, beras subsidi pihaknya juga melayani pembelian beras komersil. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Mendukung Program Bantuan Pangan Beras (BPB) tahap kedua di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bulog Sampit siapkan 500 ton.

Perum Bulog Sub Divisi Regional atau Bulog Sampit menyiapkan 500 ton lebih beras untuk mendukung program Bantuan Pangan Beras (BPB) tahap kedua di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Program tersebut adalah kerja sama Bulog Sampit dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, dan Kantor Pos dalam rangka mengendalikan inflasi dampak dari kenaikan harga beras.

“Untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan dan inflasi, Pemerintah memiliki program Bantuan Pangan Beras (BPB) yang dilaksanakan bulan ini dan berlanjut hingga November nanti. Ini adalah BPB tahap kedua, sebelumnya tahap satu sudah dilaksanakan sekitar awal tahun 2023 ini,” kata Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Sampit atau Kepala Bulog Sampit Rony Hadianto, Kamis (21/09/2023).

Baca juga: Gempa Terkini Kamis 21 September 2023 Sore, Magnitudo 4,5 SR Baru Saja Guncang Keerom Papua

Baca juga: Karhutla di Teluk Sampit Pinggiran Jalan Arah ke Kuala Pembuang Seruyan, Pengendara Diimbau Waspada

Baca juga: Viral, Tembok Roboh Ditabrak Pengendara Motor di Padang, Timpa Bocah TPQ Hingga Meninggal Dunia

Ia menjelaskan, digelarnya program BPB ini juga dalam rangka menindak lanjuti kenaikan harga beras di Kotim, khususnya Kota Sampit saat ini.

Sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah bersama tim telah berkunjung ke Kota Sampit untuk memantau perkembangan harga beras.

Dari pantauan tersebut diketahui adanya kenaikan harga beras yang disebabkan dua faktor utama. Yakni, pertama hasil panen sebelumnya sudah habis dan para petani baru mulai menanam kembali bulan ini sesuai dengan siklus tanam, kedua kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat biaya distribusi meningkat dan berimbas pada harga barang.

“Sehingga, disepakati untuk segera menggelar program BPB ini agar harga beras di Kotim tidak terlalu bergejolak,” ujarnya.

Lanjutnya, program BPB Ini berlangsung selama 3 bulan, yakni September, Oktober, November.

Berdasarkan dari data Dinas Sosial Kotim ada 17.799 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan mendapat bantuan beras tersebut.

Mendukung Program Bantuan Pangan Beras (BPB) tahap kedua di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bulog Sampit siapkan 500 ton.
Mendukung Program Bantuan Pangan Beras (BPB) tahap kedua di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bulog Sampit siapkan 500 ton. (Tribunkalteng.com/ Devita Maulina)

Masing-masing KPM menerima 10 kilogram beras per bulan, untuk 3 bulan berturut-turut.

Sehingga, jika dikalikan jumlah beras yang harus disiapkan oleh Perum Bulog Sub Divisi Regional Sampit sebanyak 533 ton lebih.

“Hari ini sebagian telah mengambil pasokan beras di gudang kami, informasinya besok akan mulai disalurkan. Penyaluran ini bekerja sama dengan pihak Kantor Pos dan sebagian melalui kelurahan,” tambahnya.

Adapun, untuk stok beras yang dimilik Perum Bulog Sub Divisi Regional Sampit saat ini ada sebanyak 1200 ton, selain itu pihaknya juga telah meminta pasokan beras dari pusat kurang lebih 1000 ton.

Dia memastikan stok beras di Bulog Sampit mencukupi untuk program BPB tersebut, bahkan stok itu bisa bertahan hingga akhir tahun. (*)


Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved