Berita Kotim
Berharap Kembali Digelar Pemerintah, Ratusan Warga Sampit Terjun ke Sungai Mentaya Mandi Safar
Meski telah masuk dalam Kalender Tahunan Wisata di Kalteng, Tradisi Mandi Safar di Sampit sejak adanya Covid-19 hingga kini tak lagi dilaksanakan.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Warga Sampit di Kelurahan Ketapang beramai-ramai melaksanakan Mandi Safar di Sungai Mentaya sebagai bentuk pelestarian tradisi dan ritual tolak bala.
“Sebelum mandi kita berdoa memohon ampunan dan harapan agar terhindar dari segala bencana, seperti banjir, longsor dan lain-lain. Dan kita tau juga kalau di Kotim saat ini sedang marak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), jadi harapannya dengan doa orang banyak bencana karhutla di wilayah kita dapat segera berakhir,” pungkasnya.
Tradisi Mandi Safar selama ini masuk dalam Agenda Kalender Wisata tahunan Provinsi Kalteng, namun terhenti akibat Covid-19. Meski tidak masuk agenda wisata Provinsi Kalteng warga tetap melaksanakan tradisi tersebut.
Namun kegiatan Mandi Safar yang dilakukan Warga Sampit tersebut, tidak semeriah saat dilaksanakan peemerintah setempat. (*)
Berita Terkait: #Berita Kotim
| Kasus Makanan Dikeluhkan di Sekolah Rakyat Sudah 2 Kali, Evaluasi Vendor dan Catat Siswa Alergi |
|
|---|
| Penanganan Buaya Bukan Lagi Wewenang BKSDA tapi KKP |
|
|---|
| Diamanahi untuk Dijaga, Karyawan 51 Tahun Lakukan Tindakan tak Senonoh pada Anak di Kotim |
|
|---|
| Viral Pengendara Motor Gendong Orangutan di Sampit Kalteng, BKSDA Ambil Langkah |
|
|---|
| AKBP Muhammad Fadli Jabat Kepala BNK Kotim |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/mandi-safar-jlkngjg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.