Berita Kotim

Berharap Kembali Digelar Pemerintah, Ratusan Warga Sampit Terjun ke Sungai Mentaya Mandi Safar

Meski telah masuk dalam Kalender Tahunan Wisata di Kalteng, Tradisi Mandi Safar di Sampit sejak adanya Covid-19 hingga kini tak lagi dilaksanakan.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Warga  Sampit di Kelurahan Ketapang beramai-ramai melaksanakan Mandi Safar di Sungai Mentaya sebagai bentuk pelestarian tradisi dan ritual tolak bala. 

“Sebelum mandi kita berdoa memohon ampunan dan harapan agar terhindar dari segala bencana, seperti banjir, longsor dan lain-lain. Dan kita tau juga kalau di Kotim saat ini sedang marak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), jadi harapannya dengan doa orang banyak bencana karhutla di wilayah kita dapat segera berakhir,” pungkasnya.

Tradisi Mandi Safar selama ini masuk dalam Agenda Kalender Wisata tahunan Provinsi Kalteng, namun terhenti akibat Covid-19. Meski tidak masuk agenda wisata Provinsi Kalteng warga tetap melaksanakan tradisi tersebut.

Namun kegiatan Mandi Safar yang dilakukan Warga Sampit tersebut, tidak semeriah saat dilaksanakan peemerintah setempat. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved