Mata Lokal Memilih
Gibran Sapa Bu Wakil Presiden ke Yenny Wahid, Anak Jokowi Pilih Kostum Petugas Parkir
Sapaan ini pun seiring dengan beredarnya wacana pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid untuk Pilpres 2024
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Ada yang menarik dari komunikasi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan putri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.
Dalam cuitannya di Twitter, Gibran menyapa Yenny Wahid dengan sebutan Ibu Wakil Presiden.
Sapaan ini pun seiring dengan beredarnya wacana pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid untuk Pilpres 2024.
Tak hanya Ganjar Pranowo, sebelumnya juga berhembus kabar Yenny Wahid akan dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Baca juga: Amien Rais Teriakkan People Power Lengserkan Jokowi dan Acak-acak Solo, Gibran: Semoga Sehat Saja
Baca juga: Ganjar Pranowo ke Rumah Gus Dur Usai 4 Partai Dukung Prabowo, Yenny Wahid Siap Keliling Bareng
Baca juga: Djarot Sentil Budiman Sudjatmiko PDIP Dukung Prabowo: "Selamat, Berarti Dia Cawapresnya"
Selain itu, dalam komunikasi anak dua presiden itu juga menyinggung soal petugas partai.
Istilah petugas partai ini dipopulerkan oleh PDIP untuk kadernya yang memegang jabatan di pemerintahan maupun lembaga legislatif, termasuk presiden.
Saling balas cuitan di Twitter ini bermula dari komentar Yenny Wahid terhadap pakaian yang dikenakan Gibran saat mengikuti Pawai Pembangunan Kota Solo, Jumat (18/8/2023).
Saat itu Gibran memadukan kostum juru parkirnya dengan kaus, celana, dan sepatu hitam.
Lewat akun Twitternya, @yennywahid, Yenny Wahid mengomentari foto Gibran yang mengenakan kostum juruparkir.
"Ternyata petugas parkir. Kirain petugas par.....
Colek @gibran_tweet," tulis Yenny Wahid, Jumat, dikutip Tribunnews.com.
Cuitan Yenny Wahid itu lantas ditanggapi Gibran
Putra sulung Joko Widodo (Jokowi) ini memanggil Yenny dengan sebutan Bu Wakil Presiden.
"Siap. Mohon arahan Bu Wakil Presiden," balas Gibran.
Sebelumnya, Gibran pernah memberikan respons positif soal wacana duet Ganjar Pranowo-Yenny Wahid.
Jika Yenny mendampingi Ganjar, Gibran berpendapat putri Gus Dur itu bisa membantu mendulang suara dari kalangan perempuan dan Nahdlatul Ulama (NU).
Tak hanya itu, Gibran juga optimistis Yenny bisa menaikkan elektabilitas Ganjar.
"Bagus. Semua bagus. (Bisa mendulang suara) dari NU, dari perempuan sebagai tokoh perempuan," kata Gibran saat ditemui di TribunSolo.com di kantornya, Selasa (15/8/2023).
"Bisa banget (menaikkan elektabilitas Ganjar)" sambungnya.
Diketahui, selain Yenny, eks politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli, juga mengomentari Gibran yang mengenakan kostum juruparkir.
Ia mengatakan juruparkir keren.
"Petugas parkir emang keren," cuitnya lewat akun @GunRomli, Sabtu (19/8/2023).
Alasan Gibran Pilih Kostum Juruparkir
Saat Pawai Pembangunan Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memilih mengenakan kostum juruparkir.
Gibran mengaku tak ada alasan khusus memilih kostum tersebut.
Ia berpendapat juruparkir merupakan salah satu penyumbang retribusi daerah.
"Konsepnya retribusi. Ya nggak apa-apa toh. Tidak ada pesan apa-apa, pawai aja ya," kata Gibran.
"Penyumbang retribusi," lanjutnya.
Sowan ke Keluarga Gus Dur
Bakal calon presiden belakangan melakukan kunjungan atau sowan ke kediaman istri Gus Dur dan putrinya, Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Sebelumnya Ganjar Pranowo dan rencananya Prabowo Subianto juga segera sowan.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai sowan yang dilakukan sejumlah calon presiden tersebut tidak lain karena mereka berharap dukungan dan doa dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Gusdurian.
"Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid ini kan simbol dan tokoh yang sangat dihormati di kalangan nahdlatul ulama (NU). Jadi tidak heran semua capres sowan dan berharap dukungan," kata Ujang di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).
Di samping itu, menurut Ujang, menyadari kuatnya basis suara NU di akar rumput dan ketokohan Sinta dan Yenny Wahid, sowannya mereka untuk melamar putri kedua Gus Dur itu sebagai pendamping di Pilpres 2024.
"Pilpres 2024 nanti tokoh NU menjadi penentu. Sehingga Yenny Wahid masuk ursa di hampir semua capres baik itu Ganjar, Anies maupun Prabowo. Yenny ini kan tokoh dari keturunan pendiri NU, sehingga menjadi representasi nahdiyin," ucapnya.
Ujang mengatakan suara NU selalu menjadi penentu.
Bahkan pada Pemilu 2019, Jokowi memenangkan Pilpres karena berpasangan dengan KH Maruf Amin.
Menurutnya, suara Nahdliyin hampir selalu jadi kunci kemenangan capres-cawapres, terutama pada periode yang tidak ada calon incumbent. (*)
( Tribunnews.com )
Agustiar Sabran Kunjungi Kantor Tribun Kalteng, Tegaskan Peran Penting Media |
![]() |
---|
KPU Kotim Buka Pendaftaran Bacalon Bupati dan Wabup, M Rifqi: Pendaftaran Dibuka Selama 3 Hari |
![]() |
---|
KPU Kalteng Kerjasama dengan Pers Tingkatkan Partisipasi Pemilih dan Sebarkan Informasi Pilkada |
![]() |
---|
KPU Kalteng Tunggu Petunjuk KPU RI Terkait Pemberlakuan Putusan MK |
![]() |
---|
Pengamat Politik: Putusan MK Buka Peluang Lima Poros di Pilgub Kalteng 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.