Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kritisi Food Estate, "Itu Bagian Kejahatan terhadap Lingkungan"

Pernyataan keras dilontarkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto soal program Food Estate

Editor: Dwi Sudarlan
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyentil program Food Estate yang dinilai bagian dari kejahatan lingkungan. 

TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Pernyataan keras dilontarkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto soal program Food Estate.

Food Estate adalah program gagasan Presiden Jokowi di awal periode keduanya di pemerintahan.

Sebagai leading sector adalah Kementerian Pertanian yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo.

Kemudian, Jokowi juga menugaskan Kementerian Pertahanan pimpinan Prabowo Subianto, menjadi back-up dan fokus mengurusi lahan singkong.

Baca juga: Walhi Kalteng Soroti Program Food Estate Gunung Mas,  Ungkap Dampak Lingkungan Jika Mangkrak

Baca juga: Teras Narang Pertanyakan Food Estate Gunung Mas Ditangani Kemenhan, ke Mana Kayu Tebangannya?

Baca juga: Tinjau Food Estate di Kapuas Kalteng, Mentan SYL Tegaskan Tidak Ada Kata Menyerah

Hasto Kristiyanto menyebut proyek Food Estata atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan.

Hal tersebut ditegaskan Hasto Kristiyanto ketika dimintai tanggapan soal dugaan aliran dana kejahatan lingkungan sedikitnya Rp 1 triliun masuk ke partai politik untuk pembiayaan Pemilu 2024.

"Kami memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate," kata Hasto setelah penganugerahan rekor MURI kepada partainya di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023), atas program pengobatan gratis yang berlangsung 218 hari.

Menurut Hasto, politik seharusnya merawat kehidupan dan menjaga bumi pertiwi.

"Dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan Food Estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," tegasnya.

Bila melihat afiliasi politik, Syahrul Yasin Limpo adalah kader Partai NasDem.

Sementara Prabowo Subianto adalah ketua umum Partai Gerindra.

Pada Pilpres 2024, Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Partai NasDem berkoalisi dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Partai Demokrat.

Sementara Prabowo Subianto bakal maju sebagai Capres 2024 didukung koalisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara terkait Food Estate, DPR pernah menyebutnya kacau balau.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved