Berita Kotim
Kerja Ekstra Disdamkarmat Kotim, Padamkan Karhutla dari Malam Ketemu Malam, 8 Titik Selama 24 Jam
Karhutla di Kotim, Disdamkarmat Kotim kerja ekstra melakukan pemadaman karhutla dari pagi ketemu pagi lagi, terjadi selama 24 jam di 8 titik
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kian marak membuat petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus bekerja ekstra.
Seolah tak mengenal waktu, mereka melakukan Pemadaman Karhutla dari malam hingga ketemu malam hari atau 24 jam di lapangan.
Kepala Disdamkarmat Kotim melalui Kasi Operasional Hery Wahyudi menyampaikan kondisi seperti ini kerap terjadi pada musim kemarau. Hampir setiap hari Disdamkarmat Kotim mendapat laporan terkait karhutla.
“Seiring dengan musim kemarau yang kembali melanda wilayah Kotim, karhutla pun meningkat. Seperti yang terjadi Jumat kemarin, setidaknya ada 8 karhutla yang kami tangani,” ucapnya, Sabtu (12/08/2023).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pada Jumat (11/8/2023) total ada 8 laporan karhutla yang ditangani pada 7 lokasi berbeda.
Laporan pertama diterima sekira pukul 00:54 WIB, berlokasi di Jalan Saudara Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, meliputi lahan seluas 30 x 50 meter.
Baca juga: Kebakaran di Kotim, Bangunan Bengkel Vulkanisir Jalan Tjilik Riwut Kota Sampit Ludes Dilalap Api
Laporan diterima dari warga sekitar bernama Muhammad Mustofa yang panik melihat api yang membakar lahan kosong di lokasi tersebut. Butuh waktu kurang lebih 40 menit bagi petugas Disdamkarmat untuk mengatasi kebakaran tersebut dengan melibatkan 8 personel di lapangan.
Kemudian, laporan kedua masih pada lokasi dan pelapor yang sama, pada pukul 08:38 WIB. Warga tersebut kembali melapor karena melihat api dan asap tebal di lokasi tersebut.
Diduga, karena lahan yang terbakar merupakan tanah gambut yang mudah terbakar dan sulit untuk dipadamkan.

Laporan Ketiga diterima pukul 10:08 WIB, berlokasi di Jalan Pelita Barat Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, meliputi lahan seluas 30 x 50 m.
Seorang warga bernama Yuda panik melihat api menyalai di sebuah lahan kosong yang tak jauh dari permukiman warga. Dalam waktu 1 setengah jam api berhasil dipadamkan oleh 6 personel Disdamkarmat.
Berikutnya, pukul 13:23 laporan keempat diterima, masih di sekitar Jalan Pelita Barat Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Karhutla meliputi lahan seluas 40 x 50 m yang berada tak jauh dari permukiman warga. Dalam giat ini pihaknya mendapat bantuan dari petugas BPBD dan MPA Kecamatan setempat.
Lalu pada pukul 14:26 WIB, Mako Disdamkarmat kembali menerima laporan kebakaran di Jalan Sinar Fajar, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Warga bernama Ari segera melapor ketika melihat api yang membakar pohon kelapa sawit yang berada dekat dengan kabel listrik dan bangunan perkantoran.
Tak selang lama, pukul 14:59 WIB, Disdamkarmat Kotim kembali menerima laporan karhutla di Jalan Tidar Baru Jalur 1, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang.
Baca juga: 2 Helikopter Standby, Satgas Karhutla Kalteng Usulkan Penambahan Jika Kebakaran Sporadis
Pelapor seorang wanita bernama Sendy langsung mendatangi Mako Disdamkarmat karena panik melihat api dan asap di lahan belakang rumahnya. Beruntung api bisa segera ditangani dalam waktu singkat sebelum merambat ke kawasan permukiman.
Kurang dari 1 jam, laporan ketujuh diterima pukul 15:59 WIB, berlokasi di Jalan Bumi Raya 2, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang. Meliputi lahan kurang lebih setengah hektare.
Sebelum selesai memadamkan karhutla di Jalan Bumi Raya 2, pihaknya kembali mendapat laporan karhutla yang lokasinya tak jauh, yakni Jalan Bumi Raya 1, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang.
Untuk itu, sebelum sempat beristirahat dan selesai mengisi tangki air pihaknya langsung meluncur menuju lokasi ke 7, meliputi lahan seluas 1 hektar.
“Sekira pukul 19:23 WIB akhirnya operasi pemadaman selesai kami laksanakan,” imbuhnya.
Namun, yang membuat miris dari upaya penanganan karhutla ini, Disdamkarmat Kotim menemukan indikasi bahwa semua karhutla tersebut terjadi akibat disengaja atau ulah manusia.
Kemungkinan besar untuk tujuan membuka lahan pertanian. Meskipun, ketika tiba di lokasi karhutla, pihaknya tidak bisa menemukan pelaku pembakar lahan tersebut. Karena biasanya oknum seperti itu akan langsung pergi setelah melancarkan aksinya.
Tanggung jawab moral sebagai petugas Disdamkarmat memang membuat mereka seakan tak kenal lelah untuk berusaha memadamkan api sepenuh jiwa dan raga di mana pun berada.
Akan tetapi, pihaknya sangat mengharapkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla.
Pihaknya juga mengapresiasi masyarakat yang segera melapor ketika menemukan adanya karhutla.
Baca juga: Karhutla di Kalteng, Ini Jumlah Titik Hotspot dan Luasan Lahan Terbakar di Seluruh Wilayah
Di samping dampak kabut asap setelah karhutla, yang dikhawatirkan adalah kebakaran lahan ini bisa merambat ke rumah-rumah warga. Apalagi, dalam beberapa kejadian karhutla berada tak jauh dari permukiman.
“Kami berharap masyarakat bisa mematuhi imbauan pemerintah dan aparat berwenang agar tidak membakar sembarangan. Sebab akibatnya itu bisa berdampak bukan hanya satu dua orang, tapi seluruh masyarakat,” pungkasnya. (*)
Disdamkarmat Kotim
Pemadaman Karhutla
penanganan karhutla
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
Tribunkalteng.com
DPRD Kotim Dorong Penyelesaian Masalah Sapi Masuk Kebun Warga di Bapeang Lewat Musyawarah |
![]() |
---|
Tuntutan Massa Aksi di Kotim Dibawa ke DPRD Kalteng |
![]() |
---|
Ungkit Kebun Sawit Sitaan Negara di Kalteng, Ketua DPRD Kotim Soroti Hal Ini |
![]() |
---|
Monyet Liar Gigit Warga di Baamang Tengah Kalteng, Damkar Kotim Berhasil Amankan |
![]() |
---|
Warga Desa Bapeang Kotim Keluhkan Sapi Masuk Kebun, Sebut Sudah Berlangsung Lama Minta Solusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.