Video Asusila Diduga Pelajar Kotim

Soroti Video Asusila di Kotim, Ketua Lentera Kartini: Degradasi Moral Remaja Kian Memprihatinkan

Beredarnya video asusila yang melibatkan pasangan muda-mudi yang diduga terjadi, di Kecamatan Mentaya Hulu, di Kotim menuai sorotan.

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/HERMAN ANTONI SAPUTRA
WAWANCARA - Ketua Yayasan Lentera Kartini, Forisni Aprilista, beberapa waktu lalu. Ia menyoroti beredarnya video asusila yang melibatkan pasangan muda-mudi yang diduga terjadi, di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Beredarnya video asusila yang melibatkan pasangan muda-mudi yang diduga terjadi, di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menuai sorotan dari berbagai pihak. 

Satu di antaranya datang dari Ketua Yayasan Lentera Kartini, Forisni Aprilista.

Ia menilai, kejadian tersebut sangat memprihatinkan, baik dari sisi perbuatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur maupun penyebaran videonya di media sosial. 

“Kalau benar terjadi, sangat memprihatinkan ya. Baik perbuatan mesumnya maupun tindakan menyebarkan video tersebut,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).

Baca juga: Video Asusila Diduga Pelajar Hebohkan Mentaya Hulu, Pihak Sekolah Bantah Siswanya

Menurut Forisni, penyebaran video pribadi seperti itu merupakan pelanggaran serius dan bisa masuk ranah hukum. 

“Penyebaran video seperti itu sudah masuk ranah pidana karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Jadi tidak bisa dianggap sepele,” tegasnya.

Ia juga menyoroti aspek moral dalam kasus tersebut. 

Menurutnya, perbuatan mesum di kalangan remaja mencerminkan adanya kemerosotan moral yang semakin mengkhawatirkan. 

“Pergaulan bebas tanpa batas kini sudah sangat memprihatinkan. Degradasi moral anak-anak remaja saat ini benar-benar terjadi di depan mata,” ungkapnya.

Forisni menilai, lemahnya pengawasan orang tua menjadi salah satu faktor utama yang membuat remaja mudah terjerumus dalam pergaulan bebas. 

Karena itu, peran keluarga dinilai sangat penting dalam membentuk karakter anak sejak dini.

“Orang tua harus lebih peduli dan waspada terhadap lingkungan pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai anak tumbuh tanpa arahan moral yang kuat,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan moral dan agama sejak usia dini. 

Menurutnya, pembentukan nilai dan sikap anak harus dimulai dari rumah sebelum disempurnakan oleh lingkungan sekolah dan masyarakat. 

“Orang tua diharapkan bisa menanamkan nilai moral dan mendekatkan anak pada ajaran agama sejak kecil. Dengan begitu, anak bisa tumbuh dengan karakter dan attitude yang baik,” tambahnya.

Forisni berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih memperhatikan pembinaan remaja. 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan video yang mengandung konten asusila. 

“Selain melanggar hukum, penyebaran video seperti itu juga memperparah dampak psikologis bagi pihak yang terlibat,” tutupnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved