Berita Kotim
Pengobatan Alternatif Gratis, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit Hadirkan Paman Dakai
Pengobatan gratis digelar sambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit yang mengundang Paman Dakai.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, menggelar bakti sosial (baksos) berupa pengobatan gratis bagi warganya mengundang Paman Dakai.
Paman Dakai adalah seorang tokoh pengobatan alternatif yang belakangan populer di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng).
Jika Tribuners masih ingat dengan sosok Ida Dayak yang sempat viral karena kemampuannya yang bisa menyembuhkan penyakit dengan metode urut, begitu pula dengan Paman Dakai.
Pasalnya, pengobatan alternatif dengan cara urut ini sudah dari dulu ada di kalangan masyarakat Kalimantan.
Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat.
Lalu, beberapa waktu lalu pengobatan alternatif menjadi tren, sejak viral sosok Ida Dayak. Kebetulan ada sosok Paman Dakai yang bisa melakukan hal serupa dan sedang berada di wilayah Kotim, sehingga tercetuslah ide untuk menggelar pengobatan alternatif gratis.
Baca juga: Gempa Terkini, Rabu 9 Agustus 2023 Malam, Baru Saja Getarkan Tenggara Ende NTT Magnitudo 3,7 SR
Baca juga: Persiapkan Kader Pemimpin Masa Depan, Bupati Kotim Halikinnor Sebut Bisa lewat Pelatihan Paskibraka
Baca juga: Pria di Tanah Bumbu Kalsel Dibekuk, Kepergok Istri Rudapaksa Anak Tiri di Kandang Peternakan Ayam
“Karena kami di Kecamatan punya fungsi memberikan pelayanan pada masyarakat, maka kami memfasilitasi Paman Dakai untuk memberikan pengobatan ala Ida Dayak. Dan alhamdulillah, Paman Dakai bersedia meluangkan waktu ditengah kepadatan jadwal beliau,” ucapnya, Rabu (9/08/2023).
Bertempat di halaman kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kegiatan ini digelar selama 4 hari, yakni tanggal 9,10, 12, dan 13 Agustus 2023.
Kegiatan ini mendapat animo yang luar biasa dari masyarakat. Pada awalnya, pihak kecamatan hanya membuka kuota 400 orang, dikarenakan kapasitas yang bisa ditangani Paman Dakai rata-rata 100 orang per hari.
Namun, hanya dalam waktu beberapa hari jumlah pendaftar sudah mencapai 600 orang, sehingga pihak Panitia pun harus menutup pendaftaran.
“Kami tutup pendaftaran diangka 600 orang. Karena kalau dibuka terus bisa sampai 2000 hingga 3000 orang. Kami khawatir kalau dibuka terus nanti semakin banyak orang yang mendaftar, apalagi dari jauh dan sakit, lalu tidak terlayani kan kasihan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada awalnya kegiatan ini diprioritaskan untuk masyarakat Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Tapi kenyataannya, warga yang mendaftar bukan hanya dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, tapi juga luar kecamatan, kabupaten, bahkan dari luar provinsi juga ada.
Melihat animo masyarakat yang begitu tinggi, Eddy mengaku akan mempertimbangkan untuk memperpanjang waktu baksos pengobatan gratis itu.
Namun, untuk memutuskan itu ia perlu berkoordinasi dengan Paman Dakai, mengingat padatnya jadwal pria paruh baya tersebut dalam memberikan pengobatan alternatif.
“Nanti akan kami evaluasi, kalau memang banyak manfaatnya dan kegiatan bisa berjalan lancar sampai akhir, serta tidak ada insiden apa pun, mudah-mudahan bisa kami perpanjang. Tapi itu kembali ke Paman Dakai karena jadwal beliau sangat padat,” pungkasnya.
Seorang keluarga pasien yang berasal dari Desa Terawan Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan, Pariansyah mengatakan rela jauh-jauh dari kabupaten tetangga untuk mengajak sang istri, Bahjad, agar mendapat pengobatan dari Pamai Dakai.
Ia mengaku, sang istri sudah pernah 1 kali mendapat pengobatan tersebut, namun sesuai anjuran dari Paman Dakai bahwa pengobatan harus dilakukan minimal 3 kali. Sehingga, ia kembali membawa sang istri yang terkena stroke untuk berobat.

“Sudah pernah sekali berobat lumayan baikan, tapi sesuai anjurannya diminta 3 kali berobat dan ini adalah yang kedua. Harapan saya kondisi istri saya bisa lebih baik setelah menyelesaikan pengobatan ini,” ucapnya.
Sementara itu dari pantauan Tribunkalteng.com, halaman kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tampak ramai dengan warga yang ingin berobat atau sekedar penasaran dengan pengobatan alternatif Paman Dakai.
Bahkan, hingga siang hari masih ada sejumlah warga yang berdatangan. Beberapa warga pun tampak harus kecewa, lantaran saat ingin mendaftar berobat namun sudah ditutup.
Adapun, pengobatan dengan metode urut yang dilakukan Paman Dakai tidak dipungut biaya.
Namun, jika pasien berkenan dipersilakan membeli minyak urut khas dayak yang diproduksi oleh pihak Paman Dakai, agar bisa digunakan sendiri oleh pasien.
Satu botol minyak urut berisi 50 ml dibandrol dengan harga Rp 50 ribu. (*)
HUT ke-78 Kemerdekaan RI
Tribunkalteng.com
berita tribunkalteng
Paman Dakai
Kecamatan Mentawa Baru Ketapang
Disdik Liburkan 4 Sekolah saat Aksi Solidaritas DPRD Kotim pada 1 September 2025 |
![]() |
---|
Demo di Sampit Kalteng, Aliansi Rakyat Sipil Gelar Aksi Damai DPRD Kotim |
![]() |
---|
ABK asal Pemalang Jateng yang Hilang Akhirnya Ditemukan di Sungai Kampung Teluk Tewah Kotim |
![]() |
---|
Tren Sepeda Listrik di Kalangan Anak di Kotim Dinilai Berbahaya, Satlantas Ingatkan Orang Tua |
![]() |
---|
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.