Berita Barito Utara

Reaksi Keras Ganjarian Soal Pencopotan Baliho Ganjar Pranowo di Muara Teweh, TNI: Itu di Lahan Kodim

Viralnya video pencopotan baliho bakal capres PDIP Ganjar Pranowo memantik reaksi keras Ketua Umum Ganjarian

Editor: Dwi Sudarlan
PDIP/Istimewa
Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo (kanan) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. 

TRIBUNKALTENG.COM, MUARA TEWEH - Viralnya video pencopotan baliho bakal capres PDIP Ganjar Pranowo memantik reaksi keras Ketua Umum Ganjarian (kelompok pendukung Ganjar Pranowo), Guntur Romli.

Mabes TNI pun juga menanggapi protes itu dengan menegaskan baliho itu berada di lahan Kodim 1013/Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam pernyataannya kepada pers, Guntur Romli mengatakan berdasar informasi yang diperolehnya, pencopotan Baliho Ganjar Pranowo pada Sabtu (15/7/2023) itu atas perintah Dandim 10134/Muara Teweh.

"Saya nggak tahu alasan pencopotan itu. Tapi yang mencurigakan kenapa pihak TNI yang mencopot? Apa urusannya TNI dengan baliho?" ujar Guntur Romli.

Baca juga: Viral di Medsos Oknum TNI di Muara Teweh Turunkan Baliho Ganjar Pranowo, Begini Penjelasan Kapuspen

Baca juga: Megawati Sebut 3 Partai Masih Mikir-mikir, Ganjar Ucap Terima Kasih ke Puan di Bulan Bung Karno 2023

Baca juga: Hasil Survei, Ganjar Menang di Instagram-TikTok, Prabowo Kuasai Facebook, Anies Terkuat di Twitter

Dikatakan dia, pencopotan baliho bakal capres oleh TNI bisa menimbulkan persepsi negatif.

Aturan yang ada  mengharuskan TNI bersikap netral.

"Jikapun perlu ada penertiban baliho, yang berhak melakukannya adalah aparat Pemda. Misalnya Satpol PP. Bukan pihak militer," katanya.

Guntur Romli menilai tindakan itu dinilai membungkam aspirasi masyarakat untuk mengekspresikan pilihan politiknya.

"Aparat TNI di Barito Utara jangan bertindak berlebihan apalagi bertindak di luar wewenangnya. Jangan juga dengan alasan menjaga ketertiban justru malah menjadi pembungkam aspirasi masyarakat," ujar Guntur.

"Ganjarian protes sangat keras jika alat-alat militer digunakan untuk menekan Ganjar," lanjut Guntur Romli.

Sementara Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksma Julius Widjojono menegaskan pencopotan baliho itu justru untuk menjaga netralitas TNI di Pemilu 2024.

Pasalnya baliho Ganjar Pranowo tersebut berada di lahan TNI, dalam hal ini Makodim 1012/Muara Teweh.

"Jauh sebelum memasuki tahun politik, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilu 2024," ucapnya.

"Panglima TNI dalam setiap pengarahannya selalu menekankan netralitas TNI pada Pemilu 2024 di antaranya tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye," lanjut Laksma Julius Widjojono.

Adapun kronologi kejadian itu menurut Kapuspen TNI sebagai berikut"

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved