Berita Kotim
Kebakaran Lahan Semak Belukar di Kotim Makin Marak, Dalam Sehari Hingga 5 Kali Lahan Terbakar
Kebakaran Lahan Semak Belukar di Kotim Makin Marak, bahkan dalam sehari hingga 5 kali lahan terbakar.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kebakaran Lahan Semak Belukar di Kotim Makin Marak, bahkan dalam sehari hingga 5 kali lahan terbakar.
BPBD Kotim mengingatkan warga jangan membakar lahan, karena Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belakangan semakin sering terjadi.
Pada Kamis (22/05/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mendapat laporan terjadinya karhutla di 5 lokasi berbeda.
Dari 5 kebakaran tersebut, 4 diantaranya ditangani oleh tim gabungan BPBD, Disdamkarmat, dan relawan damkar. Sementara 1 lokasi ditangani oleh relawan damkar yang berada di wilayah tersebut.
Lokasi kebakaran antara lain, di Jalan Pramuka Gang Hidup Baru Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan luasan lahan yang terbakar 0,078 hektar.
Baca juga: Dua Kapal Nelayan Cantrang di Perairan Kalimantan Barat Dibakar, Polisi Amankan 34 Orang
Baca juga: Dinas Pertanian Kotim, Pastikan Stok Hewan Kurban Aman Jelang Idul Adha 1444 Hijriah
Baca juga: Pria Pekerja Serabutan Ditemukan Meninggal Bersimbah Darah, Gegerkan Warga Kelayan A Banjarmasin
Tak jauh dari lokasi tersebut juga terjadi kebakaran lahan, tepatnya di Jalan Pramuka Gang Madiun Ngawi Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan luasan 0,22 hektar.
Kebakaran selanjutnya di Jalan Bumi Raya I Gang Maju Bersama Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Dan di Jalan Bumi Raya II Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Dan terakhir di Jalan Tidar 4 Gang Murai Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang.
Adapun, penyebab kebakaran diduga adanya unsur kesengajaan, baik itu untuk keperluan pertanian maupun pembangunan. Untungnya, api dapat segera ditangani sebelum meluas dan menyebabkan dampak asap yang lebih parah.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam K Anwar menyebutkan, intensitas karhutla belakangan memang meningkat.
Dalam hal ini, ia tak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, baik itu untuk pembukaan lahan baru dan lainnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat dampak negatif dari terjadinya karhutla yang berimbas pada banyak sektor dan kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, perekonomian, dan lain-lain.
Pengalaman pada tahun 2015 dan 2019 berupa musibah kabut asap tebal akibat karhutla harusnya menjadi pelajaran dan mendorong bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla.
“Kami harap peran serta masyarakat untuk mencegah terjadinya karhutla, salah satunya tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena apabila kebakaran itu meluas, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh orang yang membakar tapi masyarakat umum,” ucapnya.

Ia menambahkan, BMKG telah mengeluarkan peringatan bahwa wilayah Kalteng saat ini sudah berwarna merah secara keseluruhan berdasarkan peta potensi karhutla. Hal tersebut menandakan bahwa seluruh wilayah semak belukar, hutan, dan lahan di Kalteng mudah terbakar.
Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian semua elemen masyarakat. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dengan segera melaporkan ke pihak berwenang di wilayah masing-masing apabila terjadi kebakaran, agar petugas bisa cepat bergerak memadamkan sebelum kebakaran meluas.
Kebakaran Lahan Semak Belukar
Tribun Kalteng.com
berita Tribun Kalteng
BPBD Kotim
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim
Pencarian Penumpang KM Dharma Rucitra VI di Perairan Kotim Terkendala Gelombang Tinggi |
![]() |
---|
Perempuan 32 Tahun di Sampit Kalteng Ditangkap Polisi, Kedapatan Bawa Sabu 10,24 Gram |
![]() |
---|
Disdik Liburkan 4 Sekolah saat Aksi Solidaritas DPRD Kotim pada 1 September 2025 |
![]() |
---|
Demo di Sampit Kalteng, Aliansi Rakyat Sipil Gelar Aksi Damai DPRD Kotim |
![]() |
---|
ABK asal Pemalang Jateng yang Hilang Akhirnya Ditemukan di Sungai Kampung Teluk Tewah Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.