Kabar Dayak
Fungsi Upacara Menyangiang, Ritual Pengobatan Suku Dayak Kalteng Kaya Akan Makna
fungsi upacara Menyangiang atau Sangiang yang menjadi ritual pengobatan suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng).
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
Ritual ini juga memiliki makna bahwa manusia tidak akan terlepas dari sesama manusia yaitu dengan meminta bantuan sang Penyangiang.
Hubungan manusia dengan alam, yaitu manusia memanfaatkan yang ada di alam ini sebagai persyaratan ritualnya.
Hubungan manusia dengan Ranying Hatalla, yaitu tempat manusia berserah diri dan memohon pertolongan.
Dalam pengobatan baik secara medis maupun secara ritual Manyangiang ada beberapa hal yang menjadi pantangan.
Tujuan dari pantangan ini adalah agar sakit yang diderita tidak kembali lagi.
Adapun pantangan dalam ritual Manyangiang
Makan cabai atau Lombok, ini adalah sebagai berikut:
1. Pali selama 3 hari, yaitu:
- Ikan pantik (baung, lais, patin),
- Hakuli bari, yakni nasi kemarin tidak boleh dimakan lagi.
2. Pali selama 3 bulan, yaitu:
- Masuk ke bawah kolong rumah (rumah panggung),
- Melewati jemuran pakaian,
- Menjenguk orang melahirkan
- Pergi ke tempat orang meninggal,
- Sayur haring (jenis singkah)
- Makan sayur kalakai
- Makan jenis jamur-jamuran. (*)
Profil Panglima Jilah Pimpinan Pasukan Merah Dayak yang Mengecam Insiden Tewasnya Warga di Seruyan |
![]() |
---|
Ciri Khas Upacara Ngadatu, Ritual Orang Meninggal Dunia yang Tak Wajar di Masyarakat Dayak Kalteng |
![]() |
---|
Tradisi Hambai Angkat Khas Dayak Kalteng, Upacara Mengesahkan Anak Angkat Menjadi Kandung |
![]() |
---|
Syarat Upacara Manawur Sahut, Ritual Meminta Keselamatan Bagi Masyarakat Dayak Ngaju Kalteng |
![]() |
---|
Ciri Ritual Balian Balaku Untung, Upacara Memohon Berkah Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.