Berita Kotim
Muncul Ke Permukaan Sungai Mentawa Sampit, Buaya Sungai Mentaya Bikin Was-was Warga
Seekor Buaya Sungai Mentaya meresahkan, karena kerap muncul kepermuakaan air kawasan permukiman warga di pinggiran Sungai Mentawa Sampit.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Seekor Buaya Sungai Mentaya meresahkan, karena kerap muncul kepermuakaan air kawasan permukiman warga di pinggiran Sungai Mentawa Sampit.
Warganet sekitaran Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), digegerkan dengan video kemunculan buaya di permukaan Sungai Mentawa Sampit.
Dikhawatirkan satwa yang menghuni Sungai Mentaya Kotim tersebut rawan menyerang manusia karena muncul tak jauh dari kawasan permukiman pinggiran sungai Mentawa Sampit.
Lokasi kemunculan predator air tersebut berada di Sungai Mentawa (anak sungai Mentaya) , Gang Merpati Jalan H. Imran Kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Kemunculan buaya tersebut bukan hal baru bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi tersebut.
Baca juga: NEWS VIDEO, Muncul di Sungai Arut Pangkalan Bun Buaya 5 Meter Gegerkan Warga Raja Seberang
Baca juga: Evakuasi Buaya Sepanjang 2 Meter di Sampit, Personel SKW II BKSDA Kalteng Sempat Alami Kesulitan
Ketua RT setempat, Suhaini mengungkapkan, buaya tersebut sering muncul ke permukaan air, bahkan sejak buaya tersebut masih berukuran kecil hingga kini hampir mencapai 2 meter.
“Memang sering muncul, kalau buaya itu naik ke permukaan saya pasti dipanggil oleh warga. Dulu juga pernah ada upaya menangkapnya dengan menggunakan jala, tapi tidak berhasil. Buaya itu tidak mau menampakkan diri,” ujarnya, Kamis (01/06/2023).
Suhaini menduga, buaya tersebut berasal dari Sungai Mentaya yang kemudian masuk ke anak sungai tersebut, yakni Sungai Mentawa, untuk mencari makan.
Apalagi, dari pantauan Tribunkalteng.com terdapat sejumlah kandang unggas yang dibangun di tepi sungai dan hal ini bisa mengundang kedatangan buaya.
Buaya tersebut pun betah tinggal di sekitar permukiman, karena perilaku warga sekitar yang secara tidak sadar seolah memelihara satwa tersebut.
Pasalnya, setiap ada sisa-sisa ikan yang dibersihkan langsung dilempar ke sungai dan dimakan oleh satwa tersebut, kadang bangkai ayam juga demikian.
“Warga disini ada yang pedagang ikan, jadi kalau ada sisa ikan dilempar ke sungai dan langsung dimakan buaya itu. Mungkin, karena perilaku warga seperti itu yang membuat buaya merasa mudah mencari makan dan betah disini,” kisahnya.
Baca juga: 15 Personel Disdamkarmat Kotim Evakuasi Buaya, Sepuluh Tahun Sempat Jadi Piaraan Warga Sampit
Baca juga: Ganasnya Buaya Sebangau, Sudah 4 Korban, BKSDA Kalteng Minta Tidak Ada Perburuan Balas Dendam
Suhaini melanjutkan, pada awalnya warga cenderung cuek dengan keberadaan satwa yang terkenal buas tersebut, lantaran ukurannya kala itu masih tergolong kecil.
Namun, seiring waktu ukuran buaya tersebut semakin besar dan membuat was-was warga sekitar.
Untuk itu, pihaknya meminta bantuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit untuk menangkap satwa yang dilindungi undang-undang tersebut. Sejauh ini sudah 2 kali dilaksanakan upaya penangkapan buaya oleh BKSDA.
Film 'Ternyata Aku Korban' Kolaborasi Apik Siswa SMAN-MAN Kotim, 'Perang' Pelaku Bullying |
![]() |
---|
Modus Pesan Makanan, Pria Punya Luka Wajah Bobol Kotak Amal Rumah Makan di Sampit Kotim |
![]() |
---|
Jadwal Perbaikan Jembatan Sei Lenggana, Jalur Sampit–Pangkalan Bun Kalteng Ditutup |
![]() |
---|
Pesan BPBD Kotim, Kewaspadaan Karhutla di Kotawaringin Timur |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur Ingatkan Karhutla Perbatasan, Perkuat Koordinasi Antarwilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.