Kotim Habaring Hurung

Kotim Siaga Darurat Karhutla Selama 60 Hari, Bupati H Halikinnor Minta Warganya Tak Bakar Lahan

Kotim ditetapkan dalam status Siaga Darurat Karhutla selama 60 harikedepan, Bupati H Halikinnor meminta warganya tidak membakar lahan.

|
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Bupati Kotim H Halikinnor SH MM dan jajaranya juga instansi lainnya, foto bersama usai melakukan rapat pencegahan karhutla di Bumi Habaring Hurung. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kotim ditetapkan dalam status Siaga Darurat Karhutla selama 60 hari kedepan, Bupati H Halikinnor meminta warganya tidak membakar lahan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama 60 hari, dimulai pada tanggal 24 Mei - 22 Juli 2023.

Penetapan tersebut merupakan hasil rapat koordinasi Pemkab Kotim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim bersama sejumlah instansi terkait, di antaranya BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Manggala Agni, dan lain-lain.

Bupati Kotim Halikinnor  mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan. Bahkan, ia meminta kepada instansi terkait agar memberikan efek jera kepada oknum yang kedapatan menyebabkan karhutla.

Baca juga: Bupati Kotim H Halikinnor Sambut Baik, Kerjasama Kodim 1015 Sampit Gelar Program KB Kesehatan

Baca juga: VIDEO Tak Senonoh Wanita Bercadar di Kebun Teh Ciwidey Bandung, Ternyata Pemerannya Suami-Istri

Baca juga: Aksi Tolak Pj Bupati Barsel dan Kobar Usulan Kemendagri, Dilakukan Usai Upacara HUT ke 66 Kalteng

Imbauan ini berlaku bagi masyarakat, khususnya petani, yang masih menggunakan metode bakar untuk membuka lahan baru.

Apalagi, Pemkab Kotim telah memberikan bantuan berupa alat berat ekskavator ke setiap kecamatan yang tujuannya untuk mempermudah pembukaan lahan, sehingga tidak lagi menggunakan metode bakar.

r3frfr4f4rff
Kotim ditetapkan dalam status Siaga Darurat Karhutla selama 60 hari kedepan, Bupati H Halikinnor meminta warganya tidak membakar lahan. Tribunkalteng.com/ Devita Maulina

“Jangan sampai membuka lahan dengan cara dibakar. Kadang masyarakat ini mau yang praktis, tapi akibatnya itu bisa meluas, berdampak pada banyak lini, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya. Jadi saya mohon dan berharap masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan,” pintanya.

Ia menambahkan, upaya untuk mencegah dan mengatasi karhutla ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, TNI, Polri, Maupun instansi terkait lainnya.

Tapi, perlu kesadaran dan kerja sama dari masyarakat dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu karhutla.

“Tindak bisa hanya institusi terkait yang menjaga, tapi masyarakat juga. Sama-sama kita menjaga lingkungan masing-masing, karena bahkan hal sepele seperti membakar sampah itu bisa menyebabkan karhutla di musim kemarau seperti ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menyebutkan keputusan tersebut diambil dalam rangka menghadapi musim kemarau 2023 yang berdasarkan prakiraan BMKG akan lebih kering dibanding beberapa tahun terakhir. Sehingga potensi terjadinya karhutla perlu diantisipasi sejak dini.

“Yang mendasari penetapan status di antaranya prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG dan situasi existing (yang ada) beberapa minggu terakhir yang sudah berdampak pada perilaku masyarakat,” ucapnya, Selasa (23/05/2023).

Ia menjelaskan, berdasarkan prakiraan BMKG musim kemarau di Kotim tahun ini akan mengalami peningkatan dibanding 2 tahun sebelumnya. Kondisi ini pun mulai terlihat selama beberapa pekan terakhir, ditandai dengan cuaca yang cukup terik.

Parahnya, hal tersebut mulai berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. Yang tahun sebelumnya kesulitan membakar lahan karena curah hujan yang cukup tinggi, sekarang setelah curah hujan turun dan intesitasnya pendek mengakibatkan perilaku negatif tersebut kembali dilakukan.

“Walaupun begitu kami berharap kesadaran masyarakat. Bicara soal kesadaran ini, tentu sosialisasi dan patroli perlu diintensifkan,” imbuhnya.

Adapun, dalam upaya pencegahan dan penangan karhutla kali ini tidak dilakukan secara terpadu, melainkan kegiatan oleh masing-masing sektor yang saling bekerja sama dengan pemerintah, sehingga menjadi kekuatan untuk menangani situasi darurat bencana tersebut.

e2frfvrgbgrnhn
Bupati Kotim H Halikinnor, saat memimpin rapat. Pemkab Kotim bersama sejumlah instansi terkait lainnya saat menggelar rapat koordinasi untuk pencegahan menghadapi musim kemarau dan potensi karhutla 2023. Tribunkalteng.com/ Devita Maulina

Persiapan secara teknis dari pihak BPBD pun telah dilaksanakan dalam rangka menghadapi musim kemarau 2023 ini.

Seperti, memperbaiki beberapa peralatan yang rusak, penataan peralatan agar fungsional, dan lain-lain. Ia berharap setiap sektor yang terlibat dalam penanganan karhutla ini pun mulai melakukan persiapan agar bisa saling membantu nantinya.

“Kami harapkan kolaborasi teman-teman dari berbagai sektor, karena untuk menangani ini tidak bisa BPBD sendiri. Sejauh ini komunikasi kami Disdamkarmat dan Manggala Agni, termasuk MPA berjalan dengan baik. Bahkan, mereka sedang proses latihan untuk persiapan menghadapi kemarau,” ujarnya. (*)

 

 


Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved