Pemantauan Rukyatul Hilal 2023

Perbedaan 1 Syawal 1444 Hijriah Antara NU dan Muhammadiyah, Ketum MUI Kalteng Beri Tanggapan

Ketua MUI Kalteng KH Khairil Anwar memberikan tanggapan mengenai perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah Antara NU dan Muhammadiyah

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah, KH Khairil Anwar. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Perbedaan jatuhnya 1 Syawal 1444 Hijriah oleh Kementerian Agama (Kemenag), baik dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, jadi ajang toleransi antar Umat Islam di Kalimantan Tengah.

Pasalnya saat pelaksanaan pemantauan rukyatul hilal oleh Tim Hisab Kemenag Kalteng, hilal masih belum memenuhi kriteria dari Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Jadi pada 2021 yang lalu, keempat negara telah sepakat, bahwa kriteria visibilitas Hilal atau yang dikenal dengan rukyat yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat

Sedangkan elongasi di Kalimantan tengah saat matahari terbenam pada Kamis (20/4/2023), berkisar antara 1,36 derajat di Palangkaraya.

Terkait adanya perbedaan jatuhnya 1 Syawal 1444 Hijriah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah (Kalteng), KH Khairil Anwar memberikan tanggapan.

Baca juga: Palangkaraya dan Teluk Bogam Kobar Jadi Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal di Kalimantan Tengah

Baca juga: Ribuan Jamaah Muhammadiyah Antusias Laksanakan Salat Ied di Masjid Darus Arqam Kota Palangkaraya

“Potensi perbedaan ditetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah itu ada, meskipun Hisabnya sama tetapi kriterianya berbeda,” ungkapnya, Jumat (21/4/2023).

Ketum MUI Kalteng mengatakan, memang ada potensi perbedaan 1 Syawal baik yang jatuh di 21 April dan 22 April 2023.

“Meski begitu, diharapkan antar umat tetap menjaga toleransi antar sesama, terutama internal umat Islam secara diharapkan tetap menjaga persaudaraan dan kebersamaan serta Ukhuwah Islamiyah,” tutur KH Khairil Anwar.

Pada waktu yang berbeda, Muhammadiyah pun telah melaksanakan Salat Ied 1444 Hijriah menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, pelaksanaan Salat Ied berlangsung di Masjid Daris Arqam, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pukul 06.30 WIB, pada Jumat (21/4/2023).

Terlihat dari pantauan Tribunkalteng.com, ribuan umat Islam mengikuti salat dengan lancar dan khusyuk.

Pelaksanaan Salat Ied tersebut rencananya digelar di Lapangan Sanaman Mantikei, namun dikarenakan cuaca hujan pada Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Rukyatul Hilal Tak Terlihat di Palangkaraya, Kakanwil Kemenag Kalteng: Tunggu Hasil Sidang Isbat

Baca juga: Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Muhammadiyah, Sidang Isbat Putuskan Lebaran Sabtu 22 April 2023

Salat digelar di Masjid Darul Arqam karena lapangan Sanaman Mantikei yang terendam air dan becek.

Meski tempat Salat Ied berpindah, hal tersebut tidak menyurutkan niat umat Islam dalam melaksanakan salat menyambut Hari Raya Idul Fitri. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved