Pemantauan Rukyatul Hilal 2023

News Video, Ini Penjelasan Kakanwil Kemenag Kalteng Pemantauan Rukyatul Hilal di Palangkaraya

Ini penjelasan Kakanwil Kemenang Kalteng mengenai pemantauan rukyatul hilal di Palangkaraya menetapan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri 2023

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Pemantauan rukyatul hilal di Palangkaraya pada Kamis (20/4/2023) sore, terhalang mendung dan hujan lebat yang mengguyur Kota Cantik.

Meskipun tim hisab rukyatul hilal sudah melakukan pemantauan pada pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Dari pengamatan tim hisab, penepatan 1 Syawal 1444 Hijriah tidak mencukupi 3 derajat di Palangkaraya. Hal itu dijelaskan Kakanwil Kemenag Kalteng Noor Fahmi.

“Pemantauan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah terhalang kondisi cuaca yang turun hujan di Kota Palangkaraya,” terangnya.

Jelasnya, pada 2021 yang lalu, keempat negara telah sepakat, bahwa kriteria visibilitas hilal atau yang dikenal dengan rukyatul hilal yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Baca juga: Palangkaraya dan Teluk Bogam Kobar Jadi Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal di Kalimantan Tengah

Baca juga: BREAKING NEWS, Palangkaraya Diguyur Hujan Lebat Pemantauan Rukyatul Hilal Bisa Tak Terlihat

Baca juga: Rukyatul Hilal Tak Terlihat di Palangkaraya, Kakanwil Kemenag Kalteng: Tunggu Hasil Sidang Isbat

Sedangkan elongasi di Kalimantan tengah saat matahari terbenam pada Kamis (20/4/2023), berkisar antara 1,36 derajat di Kota Palangkaraya.

“Umur bulan di Kota Palangkaraya saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 0,8 menit,” jelas Noor Fahmi.

Sejak Matahari terbenam hingga bulan terbenam, tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10 derajat dari bulan.

Noor Fahmi mengimbau kepada masyarakat bersabar dalam menunggu hasil sidang Isbat.

“Seandainya terdapat perbedaan penetapan 1 Syawal, perkuatlah toleransi dan saling menghargai, hal tersebut dikarenakan ada perbedaan kriteria saja antara NU dan Muhammadiyah,” tutup Noor Fahmi. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved