Kobar Marunting Batu Aji
Banjir Masih Melanda Kobar, Pj Bupati Anang Dirjo Minta Warga di Pengungsian Diperhatikan
Sejumlah warga Kotawaringin Barat yang rumahnya terendam banjir akibat luapan Sungai Arut masih menempati pengungsian.
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Sejumlah warga Kotawaringin Barat yang rumahnya terendam banjir akibat luapan Sungai Arut masih menempati pengungsian.
Meskipun banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut, hingga Rabu (2/11/2022) tampak berangsur surut, namun masih banyak warga yang berada di pengungsian, karena rumahnya masih tergenang banjir.
Mereka yang masih ada di pengungsian tersebut terutama yang bermukim di daerah bantaran Sungai Arut karena rumahnya terendam akibat luapan air sungai.
Untuk itu, Pemkab Kobar masih terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Sehingga pihaknya meminta, kepada seluruh kepala desa, lurah untuk dapat mendata warganya yang terdampak banjir secara valid, sehingga dapat terlayani dengan baik.
Baca juga: Gelar Pasar Murah di Kobar, Pj Bupati Anang Dirjo Sebut Upaya Sikapi Potensi Dampak Inflasi
Baca juga: Alokasikan Dana Hibah Kobar 2022, Pj Bupati Anang Dirjo Minta Ormas Maksimalkan Penyerapan
Baca juga: Banjir di Kobar Surut, Pedagang Jalan Pangeran Antasari Pangkalan Bun Mulai Buka Toko
Baca juga: Pimpin Rapat Evaluasi SAKIP, Pj Bupati Anang Dirjo Minta SKPD Kobar Perkuat Inovasi
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pj Bupati Kobar Anang Dirjo. Ia meminta Kades dan Lurah untuk selalu koordinasi dengan camat masing - masing, untuk tetap bergerak membantu warga di wilayah yang mengalami banjir.
"Penanganan musibah banjir ini harus ditangani bersama - sama, karena kondisi ini membutuhkan penanganan dan kepedulian bersama. Jangan sampai ada korban banjir tidak mendapat perhatian," ujar Anang Dirjo saat diwawancarai awak media usai Rakor Antar Jenjang Pemerintah di Pangkalan Bun.
Selanjutnya, anang meminta Kades dan Lurah mendata warganya siapa saja yang masih bertahan di pengungsian dan siapa yang sudah kembali ke rumah masing - masing.
Data tersebut harus segera disampaikan, sehingga penangan pasca banjir juga dapat dilaksanakan dengan baik.
"Saya juga meminta kades, lurah dan camat memastikan semua masyarakat korban banjir mendapatkan akses bantuan," tutur Anang Dirjo.

Anang Dirjo menambahkan, pemerintah daerah saat ini telah menyusun pedoman teknis penggunaan BTT (belanja tidak terduga) yang bersumber dari apbdesa tahun 2022 untuk penaggulangan bencana alam banjir tersebut.
"Saat ini telah berproses dan nantinya agar digunakan sebagai acuan oleh seluruh desa," imbuhnya. (Kontributor Tribunkalteng.com / Danang Ristiantoro)