Berita Kobar
NEWS VIDEO, Dampak Banjir Jalan Ahmad Yani Pangkalan Bun Dijadikan Tempat Parkir Kendaraan
Banjir Pangkalanbun Kobar, Kalteng Selasa (1/11/2022) mulai surut. Namun bagian tengah jalan Ahmad Yani Jadi Parkiran Kendaraan roda dua dan empat.
TRIBUNKALTENG,COM, PANGKALAN BUN- Banjir yang melanda Pangkalanbun Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (1/11/2022) mulai surut.
Ini tampak dari pantauan di Jalan Ahmad Yani Pangkalan Bun yang sebelumnya banjir akibat luapan Sungai Arut tinggi, saat ini mulai mengalami penurunan.
Jalan Protokol Ahmad Yani yang sebelumnya terendam banjir hingga menggenangi sekitar dua kilometer, saat ini sudah tampak makin surut.
Namun begitu untuk lokasi yang dataran rendah masih tampak terendam air, namun tidak separah yang terjadi sebelumnya.
Kendaraan roda empat dan roda dua masih bisa melewati Jalan protokol tersebut, namun tetap harus berhati-hati, karena jalan yang terendam air masih sekitar 500 meter di Jalan Ahmad Yani.
Baca juga: Harumkan Kobar di Kancah Nasional, Desa Wisata Sei Sekonyer Juara 2 Ajang ADWI 2022
Baca juga: Pimpin Rapat Evaluasi SAKIP, Pj Bupati Anang Dirjo Minta SKPD Kobar Perkuat Inovasi
Baca juga: Tim Gabungan Sisir Sungai Kahayan Palangkaraya, Seorang Anak Usia 14 Tahun Diduga Tenggelam
Baca juga: Warung Jablai Lingkar Selatan Sampit Menjamur, Wabup Kotim Irawati Ancam Beri Sanksi Adat
Hal yang unik terjadi, di sekitar Jalan Ahmad Yani yang terendam air tersebut banyak berjejer sepeda motor dan mobil yang terparkir ditengah jalan.
Satu jalur di Jalan Ahmad Yani Pangkalanbun terutama sekitar Kawasan banjir tampak dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat milik warga yang terparkir di tengah jalan.
Informasi terhimpun kendaraan yang diparkir di tengah jalan tersebut sebagian merupakan kendaraan milik warga yang rumahnya masih terendam.
Namun ada juga kendaraan milik pedagang yang halaman rumah toko miliknya yang terendam air akibat luapan sungai arut.
Salah seorang warga setempat, Supianoor, yang mengatur alur lalulintas kendaraan di lokasi banjir mengakui banjir berangsur surut.
“Ya, dalam seminggu ini banjir sudah berangsur surut, ini terlihat dari bekas rendaman air di dinding rumah warga, ujarnya.
Dia mengatakan, penurunan debit air tersebut sekitar satu kilan atau satu jengkal tangan orang dewasa.
Supiannor mengatakan, dia termasuk salah satu korban banjir yang terpaksa mengungsi dari rumahnya untuk sementara waktu.
“Rumah saya terandam banjir dalam sekali, ketinggiannya sampai mencapai leher orang dewasa, makanya sementara saya memilih mengungsi ke lokasi yang aman dari banjir,” ujarnya.

Meski begitu informasinya, masih ada Kawasan lainnya yang terendam banjir cukup dalam terutama di kawasan bantaran sungai.
Informasi yang terhimpun, saat ini pengungsi yang masih ada di pengungsian mencapai 51 kepala keluarga (KK) terdiri dari 156 jiwa. (*)