Berita Kotim
Warung Jablai Lingkar Selatan Sampit Menjamur, Wabup Kotim Irawati Ancam Beri Sanksi Adat
Beberapa kali dilakukan penertiban hingga dibongkar, warung jablai diduga tempat prostitusi terselubung Jalan Lingkar Selatan Sampit kembali marak.
TRIBUNKALTENG.COM. SAMPIT – Beberapa kali dilakukan penertiban hingga dibongkar, warung jablai diduga tempat prostitusi terselubung Jalan Lingkar Selatan Sampit muncul lagi.
Bangunan diduga dijadikan sebagai tempat prostitusi terselubung di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut kembali menjamur sehingga dilakukan penertiban.
Keberadaan warung diduga berfungsi ganda sebagai tempat esek-esek tersebut selama ini meresahkan warga.
Jalan Mohammd Hatta atau Jalan Lingkar Selatan Sampit merupakan salah satu lokasi banyak warung Jablai sehingga jadi sasaran penertiban.
Baca juga: Jalin Keharmonisan, PBS Sawit Kotim Gelar Gathering Undang Pengepul dan Petani Mandiri
Baca juga: Titik Inflasi Kotim Ada di Dua Kecamatan, 60 Ribu Paket Sembako Segera Didistribusikan
Baca juga: Masuk E-Katalog Lokal, Bupati Kotim Sebut Pelaku UMKM Berpeluang Memasarkan Produk
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Lasqi Kotim, Bupati H Halikinnor Akan Datangkan Pelatih Nasional
Warung atau pondokan yang dibangun diduga berfungsi ganda tersebut jadi sorotan warga.
Beberapa warga sekitar mengatakan, tiap hari di warung dipinggiran jalan itu tampak banyak perempuan yang berpakaian seksi seperti menunggu tamu.
“Kadang kita saat beli makanan atau minuman di warung di goda oleh mereka sehingga jadinya risih,” ungkap Mulyadi salah satu sopir truk yang mengaku sempat kaget saat membeli minum kopi di warung yang ada di Kawasan tersebut.
Informasi masih menjamurnya tempat-tempat prostitusi tersebut disikapi Wakil Bupati Kotim Irawati dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat.
Petugas dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit yang melakukan penertiban warung tersebut, Senin (31/10/2022) malam.

Penertiban dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Irawati didampingi unsur kecamatan yang turun ke lapangan.
Tempat-tempat yang diduga menjadi lokasi prostitusi terselubung tersebut ternyata sebelumnya sudah dilakukan penertiban.
Namun setelah lama tidak dilakukan pemantauan, tempat tersebut kembali beroperasi dan meresahkan masyarakat sekitar.
“Kami sudah pernah melakukan penertiban dilokasi tersebut, bahkan bangunnaya diruntuhkan, namun setelah lama tidak dipantau ternyata beroperasi kembali,” ujarnya usai melakukan penertiban.
Wabup Irawati juga mengungkapkan, saat melakukan penertiban ditemukan sejumlah pasangan yang bukan suami istri yang terjaring dalam penertiban tersebut.
“Mereka kami beri peringatan, apabila nantinya hingga beberapa kali diberikan peringatan, jika masih saja tidak mengindahkan akan diambil tindakan,”’ ujarnya.

Pihaknya akan memberikan sanksi adat terhadap pemilik warung yang telah diberikan peringatan hingga beberapa kali tersebut.
“Tentu nantinya bangunan yang diduga berfungsi ganda tersebut akan dilakukan pembongkaran oleh petugas,” tegasnya. (*)