Kotim Habaring Hurung
Pasar Murah di Kotim Disambut Antusias Warga Sampit, Untuk Tekan Angka Inflasi Pangan Kalteng
Pasar Murah di Kotim digelar oleh Pemkab Kotim dan Bank Indonesia Perwakilan Kalteng sebagai upaya menekan angka inflasi bahan pangan.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Pasar Murah di Kotim digelar oleh Pemkab Kotim dan Bank Indonesia Perwakilan Kalteng sebagai upaya menekan angka inflasi bahan pangan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pasar murah guna menekan inflasi pangan.
Diadakannya pasar murah ini pun disambut antusias warga yang berharap kegiatan serupa lebih sering digelar.
“Mantap, kalau bisa sering-sering lah seperti ini. Harganya lebih murah dibanding di pasaran, jadi sangat membantu kami, ibu-ibu rumah tangga,” kata Mama Edeh, warga Kecamatan Mentaya Hulu usai berbelanja di pasar murah yang digelar di Pasar eks Mentaya Teater, Jalan S.Parman, Sampit, Selasa (30/8/2022).
Senada dituturkan oleh Khadijah, warga lainnya yang juga berbelanja di pasar murah tersebut. Menurutnya, keberadaan pasar murah ini sangat meringankan beban ekonomi mereka, khususnya untuk memenuhi komoditi pangan dalam rumah tangga.
Baca juga: Sebelum Masuk Parit, Mobil Rombongan Peziarah Ujung Pandaran Berbenturan Dengan Mobil Pikap
Baca juga: Kendalikan Inflasi di Kalimantan Tengah, Pasar Murah Kotim Akan Digelar Akhir Agustus 2022 ini
Baca juga: Penyelundupan Sianida di Kalteng, Ditreskrimsus Amankan Pelaku & Sita 1.350 Kg Zat Kimia Ilegal
Karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah dan kualitas barang yang tak kalah dengan di pasaran.
“Yang jelas harganya lebih ringan, contohnya telur disini satu sap Cuma Rp 45 ribu, sedangkan di pasaran satu butirnya bisa Rp 2.500 artinya satu sap mencapai Rp 75 ribu, jadi jauh sekali selisihnya. Keberadaan pasar murah ini sangat membantu kami,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati H Halikinnor SH MM, yang menyempatkan diri memantau kegiatan pasar murah tersebut menjelaskan selain BI Perwakilan Kalteng, kegiatan ini juga hasil kerja sama dengan pihak distributor maupun petani.
Barang-barang dipasok langsung dari distributor dan petani tanpa melalui pihak ketiga atau pengecer, sehingga harganya bisa lebih murah.
“Kami memutus rantai distribusinya, langsung dari distributor sehingga harganya bisa diturunkan. Disamping itu ada juga subsidi pemerintah, sehingga selisih harganya mencapai Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu dibanding harga pasar,” jelasnya.
Selain itu, ia yang sempat berbincang dengan warga yang berbelanja mengaku senang dengan sambutan positif dari para warga. Ia berharap dengan begini bisa membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang saat ini tengah kesulitan akibat inflasi harga pangan.
“Tapi ini tidak bisa setiap hari. Hanya hari ini dan besok, kami melihat persediaan barang yang ada, tapi paling tidak bisa membantu masyarakat dan harapan kita bisa mengurangi tingkat inflasi saat ini yang cukup tinggi,” pungkasnya.
Disisi lain, Ekonom dari BI Perwakilan Kalteng, Suwarha menyebut kegiatan pasar murah ini merupakan gerakan nasional dalam menghadapi inflasi. Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi tahun 2022, Kamis (18/8/2022) lalu.
Kegiatan pasar murah ini dilaksanakan di kota-kota yang menjadi acuan penilaian inflasi, sedangkan di Kalteng ada dua kota yang menjadi acuan tersebut yakni Kota Palangkaraya dan Kota Sampit. Sebelumnya, pihaknya telah melaksanakan pasar murah bawang merah di Kota Palangkaraya.
Kemudian, dilanjutkan di Kota Sampit dengan menyasar komoditi pangan yang paling rentan menyebabkan inflasi dalam beberapa waktu belakangan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Tjilik Riwut Palangkaraya, Besok Wilayah Kalteng Berpotensi Diguyur Hujan
Baca juga: SMAN 1 Sampit Top 1000 Sekolah LTMPT 2022, Berkat Kerja Keras Serta Komitmen Siswa & Para Guru
Baca juga: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya, Masuk Kategori Baik dan Memenuhi Target