Berita Kotim

Harga Telur Ayam di Pasar Tradisional Sampit Naik, Akibat Pasokan Terbatas & Pengaruh Bansos

Harga Telur Ayam di Pasar Tradisional Sampit Naik, kenaikan harga tersebut dinilai pedagang sudah biasa karena dampak bantuan sosial pemerintah.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Harga Telur Ayam di Pasar Tradisional Sampit Naik, Sabtu (27/8/2022). Kenaikan harga tersebut dinilai pedagang sudah biasa karena dampak bantuan sosial pemerintah & pasokan terbatas. Tampak, aktivitas jual beli telur di salah satu kios di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). 

Disisi lain, menurut pengakuan seorang pedagang sembako, Nana, menyampaikan bahwa untuk harga kebutuhan bahan pangan lainnya masih stabil, bahkan beberapa malah mengalami penurunan harga.

Aktivitas jual beli telur di salah satu kios di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pasalnya, harga telur mengalami kenaikan selama sepekan terakhir diduga dampak dari adanya pembagian bansos ke masyarakat, Sabtu (27/8/2022).
Suasana toko sembako di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pemilik Kios, Nana, menyebut harga sembako cenderung stabil dalam sepekan terakhir.

Diantaranya, cabai rawit dari harga Rp 9000 - Rp 10.000 per ons kini turun menjadi Rp 7000 per ons, atau kisaran Rp 65.000 - Rp 70.000 per kilogram. Begitu pula Bawang merah, dari kisaran harga Rp 50.000 - Rp 60.000 kini turun menjadi Rp 35.000 - Rp 38.000 per kilogram.

“Kalau sekarang harga-harga masih stabil tapi enggak tau bulan depan, kemungkinan naik karena ada wacana subsidi BBM dicabut. Kalau subsidi dicabut otomatis biaya transportasi naik, imbasnya ya ke harga barang,” pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved