Berita Kotim
Pot Bunga Pingiran Jalan Sampit Dirusak, Bupati Kotim Minta Instansi Terkait Cari Pelaku Perusakan
Pot Bunga Pingiran Jalan Sampit Dirusak, Bupati Kotim H Halikinnor meminta isntansi terkait mencari pelaku perusakan sekitar 10 pot bunga di jalan.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Pot Bunga Pingiran Jalan Sampit Dirusak, Bupati Kotim H Halikinnor meminta isntansi terkait mencari pelaku perusakan sekitar 10 pot bunga yang ada di jalan Protokol Sampit.
Aksi perusakan menyasar fasilitas umum di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tersebut merugian pemkab.
Sejumlah pot bunga milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim yang menghiasi Jalan Ahmad Yani, Sampit, dirusak dan dihancurkan oleh orang tak bertanggungjawab.
Hal ini diperkirakan terjadi pada Rabu (17/8/2022) tepat pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Baca juga: Kotim Zona Merah Kasus Narkoba, Pemkab Siapkan Satgas Awasi Semua Pintu Masuk Kota Mentaya
Baca juga: PBS Kotim Dideadline, Dana Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Paling Lambat Disetor Akhir Agustus
Baca juga: Veteran Kotim Hadiri HUT ke 77 RI, Bersyukur Masih Diperhatikan Bupati Bantuan Tetap Mengalir
Belum diketahui pasti siapa yang melakukan perusakan tersebut. Berbagai spekulasi pun muncul dari warga yang kerap beraktivitas di jalan protokol di ibukota kabupaten tersebut.
Bupati H Halikinnor SH MM, mengecam perilaku vandalisme tersebut karena telah merugikan pemerintah. Ia meminta pihak terkait untuk menelusuri pelaku dibalik kejadian tersebut.
“Tolong segera ditelusuri, apa maksud dan tujuannya melakukan perbuatan seperti itu,” pintanya. Adapun, dari pantauan Tribunkalteng.com jumlah pot bunga yang dirusak sekitar 8-10 unit.
Sebagian yang berada di depan puskesmas dan area pertokoan telah dirapikan oleh pihak setempat. Sedangkan, sisanya masih tampak berserakan di pinggir jalan.
Nur Iman, seorang tukang becak yang kerap mangkal di persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan D.I Panjaitan.
Menurutnya perusakan tersebut dilakukan oleh orang gila. Karena memang di kawasan tersebut tampak orang gila yang berkeliaran.
“Kemungkinan sih orang gila, kalau warga tidak mungkin melakukan itu. Memang ada orang gila yang sesekali lewat disini, kemarin juga terlihat nongkrong dekat lampu merah,” tuturnya.
Ia menambahkan, kejadian perusakan pot bunga tersebut diperkirakan terjadi di atas jam 21:00 WIB karena pada waktu itulah ia pulang bekerja dan biasanya stan-stan makanan yang beroperasi di wilayah tersebut juga tutup di jam yang sama.
Nampaknya, pelaku perusakan fasilitas publik tersebut sengaja melancarkan aksinya saat aktivitas masyarakat dan lalu lintas kendaraan di wilayah tersebut sudah sepi.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Jani, menduga aksi tersebut dilakukan oleh oknum tertentu yang memang disengaja karena mengikuti tren vandalisme.
Pasalnya, kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di Kota Sampit, tapi juga pernah di beberapa kota dari daerah lainnya.
“Kemungkinan itu dilakukan oleh oknum dengan sengaja, sekedar untuk bersenang-senang. Dan ini bukan yang pertama kalinya, contohnya di Kota Pontianak juga pernah terjadi,” pungkasnya. (*)