Berita Kotim
Jalan Masuk Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit Rusak Parah, Pedagang Sering Terjatuh Hingga Cidera
Jalan masuk Kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan Pasar Ikan Mentaya (PIM), Sampit Kotim, mengalami kerusakan yang cukup parah.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Jalan masuk Kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan Pasar Ikan Mentaya (PIM), Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan jalan tersebut sejak lama belum juga diperbaiki oleh pengelola pasar sehingga sering membawa petaka bagi penggunanya.
Informasi terhimpun sudah banyak yang menjadi korban saat pengendara maupun pejalan kaki yang menggunakan jalan yang mengalami kesusakan tersebut.
Menurut keterangan para pedagang PPM tak sedikit warga yang terjatuh ketika melintasi jalan tersebut. Bahkan, salah seorang pedagang hingga mengalami patah kaki setelah terpeleset di jalan berlubang tersebut.
Baca juga: Kapolres Kotim Pantau Kebutuhan Pangan di Pasar PPM, Ingatkan Pedagang Jangan Monopoli Harga
Baca juga: 2 Bulan Terakhir Pasien Covid-19 Kotim Nihil, Bupati H Halikinnor Ajak Warga Lengkapi Vaksin Booster
Baca juga: Merasa Terancam Saat Cekcok, Rebut Pisau Korban Lalu Menusuk Hingga Tewas Warga Tapin Ditangkap
“Sudah banyak orang yang jadi korban. Ada pedagang yang terjatuh dan mengalami patah kaki saat mau mengambil motor di parkiran, sampai sekarang hampir 2 tahun belum sembuh,” kata Nana, pedagang sembako di PPM, Jumat (29/7/2022).
Korbannya kebanyakan kalangan ibu-ibu atau kaum wanita. Ada ibu-ibu sedang mengendarai sepeda motor lalu terjatuh. Ada pula yang ibu-ibu yang sedang jalan kaki dengan anaknya lalu terpeleset. Sebab, selain berlubang jalan tersebut juga basah dan licin karena berdekatan dengan pasar ikan.
Nana menyayangkan perilaku petugas dinas terkait yang tidak melakukan peninjauan secara menyeluruh. Pasalnya, petugas hanya sekadar memantau kondisi dalam bangunan PPM dan jarang meninjau sampai ke sekeliling PPM.
“Kami minta tolong pemerintah supaya mau memperbaharui jalan ini, jangan cuma jalan raya yang diperhatikan. Karena ini sudah menelan banyak korban. Cuma petugas saja yang mungkin tidak tau,” harapnya.
Wakil Pengurus PIM Sampit, Indrayani, menyampaikan bulan Juni 2022 lalu pihaknya telah menggelar rapat bersama sejumlah instansi dan pihak terkait untuk membahas kerusakan jalan penghubung dua pasar tersebut.
Diantaranya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) selaku leading sektor, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pemda, Kepolisian, distributor ikan, dan pihak ketiga pengelola parkir.
“Kami mengajukan kepada pemerintah supaya bisa ditangani. Karena sudah ada korban, terutama pembeli yang jatuh dari motornya,” ujar wanita yang juga berdagang ayam potong di PIM Sampit ini.
Dalam pertemuan tersebut pihaknya mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki kondisi jalan tersebut, serta menyarankan agar material jalan yang digunakan diganti.
Sebelumnya material yang digunakan berupa kerikil atau bebatuan kecil yang dipadatkan. Rupanya, penggunaan material tersebut tidak cocok dengan aktivitas para pedagang disana.
Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam di Palangkaraya, Seratus Personel Gabungan Turut Amankan Pawai Taaruf
Baca juga: KPU Kalteng Sosialiasi PKPU Nomor 4 Tahun 2022, Dihadiri 19 Partai Politik 3 Diantaranya Parpol Baru
Sebab, jalan di depan PIM biasanya menjadi lokasi bongkar muat (BM) ikan dan daging. Setelah BM biasanya ada limbah ikan yang tertinggal dan perlu untuk disiram agar tidak menimbulkan bau busuk. Namun, karena sering disiram akhirnya material jalan di bawahnya menjadi rusak dan mudah terkelupas.
“Lalu Kepala Disperdagin menyarankan lokasi BM dipindah ke belakang PPM. Kami sih tidak masalah, selama pedagang PPM tidak komplain karena bau. Tapi tetap saja kami harap jalan ini bisa diperbaiki,” bebernya.