Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Cacar Monyet atau Monkeypox, WHO Tetapkan Status Darurat
Berikut gejala, penyebab dan cara mengobati penderita cacar monyet atau monkeypox yang sedang mewabah saat ini
Meski jarang, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi.
Risiko terjadinya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah, orang yang belum mendapatkan vaksinasi, serta orang yang tinggal di negara endemis atau daerah dengan sanitasi buruk.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar monyet adalah:
Infeksi bakteri
Infeksi paru-paru
Radang otak (ensefalitis)
Infeksi kornea (keratitis)
Pencegahan Cacar Monyet
Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi.
Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka
Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet
Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya
Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang
Guna mencegah penularan cacar monyet, dokter akan memberikan vaksin smallpox, terutama kepada petugas medis yang merawat pasien cacar monyet.
Selain vaksin smallpox, petugas medis juga perlu mengenakan alat pelindung diri saat merawat pasien.
Jika Anda memiliki hewan peliharaan yang diduga terinfeksi virus cacar monyet, segera hubungi dokter hewan dan jangan biarkan hewan tersebut berkeliaran.
Penting untuk diingat, gunakan sarung tangan dan masker sebelum kontak dengan hewan peliharaan tersebut.
Beberapa gejala cacar monyet yang harus diwaspadai pada hewan adalah:
Demam
Batuk
Mata merah
Hidung berair
Hilang nafsu makan
Ruam atau bintik merah di kulit
Bulu rontok. (*)