Berita Palangkaraya
Simulasi Tanggap Darurat Bencana Pemadaman Api, 181 Karyawan RS Siloam Palangkaraya Dilibatkan
Rumah Sakit Siloam Palangkaraya melakukan kegiatan latihan tanggap bencana melalui tahapan simulasi pemadaman api dan evakuasi.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA- Rumah Sakit Siloam Palangkaraya menggelar latihan tanggap bencana melalui tahapan simulasi pemadaman api dan evakuasi, Selasa (12/07/2022).
Simulasi dilakukan tim pelaksana Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau P2K3 Siloam Hospitals Palangkaraya yang diikuti 181 karyawan bekerjasama dengan tim Pemadaman Kebakaran Kota Palangkaraya.
Latihan dilakukan ditengah aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit swasta yang ada di Jalan RTA Milono Palangkaraya tersebut.
Ketua P2K3 Siloam Hospitals Palangkaraya, dr Arie Jimmy Reynanda Rahu, mengungkapkan, materi dan simulasi memadamkan api yang membakar ruangan IPD (Departemen Rawat Inap) rumah sakit dilakukan agar alur komunikasi dan respon tanggap bencana kembali diingat oleh para peserta.
Baca juga: Kalteng Expo 2022, Mulai Dibuka Hari Ini, Panitia Siapkan Tujuh Lokasi Tempat Parkir Kendaraan
Baca juga: 384 Siswa Baru SMAN 1 Palangkaraya Ikuti Program MPLS, Sekolah Ajarkan Siswa Saling Bertoleransi
Baca juga: Palangkaraya Zona Merah PMK, Cegah Penyebaran DKPP Suntik 500 Dosis Pada Hewan Ternak
Dijelaskannya, latihan yang dilakukan sifatnya sebagai pengingat dalam menjalin komunikasi dan cepat tanggap terhadap antisipasi bencana merupakan hal pokok dalam menjalankan simulasi atau telah terjadi kebakaran dilingkungan rumah sakit.
"Ada empat tim yang berlatih dan latihan berjalan sesuai kebutuhan dengan dukungan tim Damkar Palangkaraya", tutur dr. Arie Jimmy Reynanda Rahu.
Disebutkannya, empat tim yang berlatih terdiri dari kelompok karyawan yang menggunakan helmet merah, helmet biru, helmet kuning dan karyawan yang menggunakan helmet orange.
Sementara itu, tahapan simulasi pelatihan tanggap bencana darurat melalui simulasi kebakaran dilakukan di Departemen Rawat Inap lantai dua.
Simulasi api terbakar diketahui melalui adanya hubungan arus pendek dari kabel penyambungan yang dibawa oleh keluarga pasien.
Melihat adanya sumber api, petugas kebersihan segera memberi informasi kepada perawat yang bertugas di lantai dua tersebut.
Selanjutnya, tindkan yang dilakukan segera memadamkan sumber api melalui fasilitas tabung alat pemadam (Apar) yang dilakukan karyawan dengan menggunakan helmet merah.
Sedangkan, karyawan yang menggunakan helmet biru menghubungi Fire Command Center (FCC) untuk segera mengaktifkan code red dalam simulasi.
"Petugas helmet biru bertugas menjaga pasien sekaligus mematikan jalur gas medis pada lingkungan sekitar," ungkap dr Arie Jimmy Reynanda Rahu.
Simulasi dilanjutkan dengan mengamankan ratusan dokumen penting oleh karyawan yang menggunakan helmet kuning dan bersamaan oleh petugas helmet orange menyampaikan kondisi terkini kepada pasien dan keluarga pasien. Tahap selanjutnya melakukan evakusi.
Dari simulasi, pemadaman api tidak berhasil dan titik api semakin membesar maka koordinasi dilanjutkan dan melaporkan agar meminta persetujuan dari KOTI agar dapat menghubungi pihak Damkar dan melakukan persiapan ke lokasi titik kumpul. Team K3RS menghubungi FCC guna mengaktifkan tanda evakusi.