Berita Palangkaraya
Warung Remang-remang di Palangkaraya Tempat Risiko Tinggi Penularan HIV/AIDS, Pasien ODHA Kian Naik
Jumlah pasien penyakit HIV/AIDS atau ODHA di Kota Palangkaraya meningkat dengan tempat beresiko tertinggi lokasi warung remang-remang yang ada
Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Jumlah pasien penyakit HIV/AIDS atau ODHA di Kota Palangkaraya kian naik dari 2 tahun terakhir. Warung Remang-remang masih dianggap sebagai tempat berisiko tinggi penularan.
Dinas Kesehatan Kota Palangkarya mencatat sepanjang 2020 hingga 2021 kasus HIV/AIDS mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di 2020 tercatat 73 orang terindikasi mengidap penyakit tersebut.
Sementara di 2021 terdapat 116 orang yang terindikasi penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa alat pengaman.
Penyakit HIV/AIDS juga dapat menular melalui produk darah, seperti jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring, dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
“Pasien ODHA di Kota Palangkaraya tahun 2020 tercatat 73 orang. Pada tahun berikutnya tercatat sebanyak 116 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya Andjar Hari Purnomo, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Homoseksual Tertinggi Terkena HIV AIDS di Provinsi Kalteng, Tahun 2022 Afda 127 Kasus Baru
Baca juga: Ibu Rumah Tangga dan Kalangan Remaja Kalimantan Tengah Mendominasi Terjangkit HIV/AIDS
Baca juga: Ini Tiga Daerah di Kalimantan Tengah yang Paling Tinggi Kasus HIV/AIDS
Sedangkan hingga Maret 2022 Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya sudah mendeteksi 15 orang teridikasi terpapar HIV/AIDS.
Mengantisipasi merebaknya HIV/AIDS di Kota Cantik, pihaknya melakukan penyuluhan rutin melalui Puskesmas dan Rumah Sakit setempat.
Salah satu sasarannya adalah warung remang-remang Jalan Mahir Mahar, karena dianggap berisiko tinggi.
Disebut warung remang-remang, karena tempat itu minim pencahayaan dan juga kerap jadi tempat hiburan malam oleh masyarakat.
“Di sana ada warung remang-remang yang jadi salah satu sasaran survei, untuk data kita terkait HIV/AIDS ini. Apabila ada kasus-kasus baru, nanti kita tindaklanjuti terutama terkait perawatannya," pungkas Andjar Hari Purnomo. (*)