Berita Palangkaraya

Bayi Orangutan Ditemukan Warga Kapuas, Sempat Sebulan Dirawat Diserahkan ke Yayasan BOS

Seekor orangutan berumur 1 tahun ditemukan warga Desa Lahei, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
BKSDA Kalteng untuk Tribunkalteng.com
Orangutan bernama Temon berumur 1 tahun ditemukan Warga, kondisi sekarang sehat dan sudah mulai bersekolah di BOSF Nyaru Menteng agar siap dilepas liarkan ke  habitatnya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Seekor orangutan berumur 1 tahun ditemukan warga Desa Lahei, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Saat ditemukan, orangutan yang diberi nama Temon ini sendirian dan mengaungkan suara lirih. Sehingga terdengar warga yang pertama kali menemukan satwa dilindungi ini. 

"Pada saat ditemukan, Temon bersuara lirih dan didengar oleh sang penemu," ujar Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Nur Patria, Kamis (8/6/2022) di Palangkaraya.

Orangutan berjenis kelamin betina ini saat ditemukan sempat dirawat satu bulan lamanya oleh warga yang menemukan, lalu kerabatnya mengetahui hal tersebut langsung menghubungi Call center BKSDA Kalteng.

Baca juga: 400 Orangutan Kalteng Antre Dilepasliarkan, 100 Ekor Tak Dilepas Karena Tak Mampu Bertahan Hidup

Baca juga: 8 Peluru Bersarang di Tubuh Orangutan, Dievakuasi Petugas Berkeliaran di Desa Batuah Seranau Kotim

Baca juga: Orangutan Rehabilitasi BOSF Palangkaraya Melampui Kapasitas, Sebagian Sudah Dilepasliarkan

"Laporan ini kami segara tindak lanjuti dengan langsung mendatangi rumah warga yang menemukan orangutan tersebut  bersama staff BOSF Nyaru Menteng," jelas Nur Patria. 

Dia menuturkan, Keadaan Temon saat ini sudah sehat dan berada di BOSF Nyaru Menteng untuk 'sekolah' agar siap dilepasliarkan di habitatnya. 

Nur Patria berharap Temon dapat terlatih hidup di habitatnya, dengan menganggap manusia bukan teman, dapat mencari makanan untuk hidup, bertahan hidup serta serta berkembang biak. 

Karena tujuan orangutan bersekolah membuat orangutan agar kembali ke alam, bukan ke kandang. Sehingga perlu juga penjagaan dan pengawasan berkelanjutan. 

Menurut CEO BOSF, Jamartin ada berkisar 400 Orangutan yang mengantri untuk dilepas Liarkan di alam, namun sekitar 100 ekor tidak mungkin dilepas liarkan karena cacat, mempunyai penyakit, dan tidak memiliki kemampuan bertahan hidup di alam. 

Sementara itu, Populasi Orangutan di Kalteng melalui data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia tercatat terbanyak di Indonesia, total sebanyak 23 ribu satwa. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved