Berita Palangkaraya
Mencegah Banjir Hadapi Musim Penghujan, Pemko Palangkaraya Menggencarkan Pengerukan Drainase
Pemerintah Kota Palangkaraya mengantisipasi dampak banjir akibat hujan intensitas lebat dengan melakukan pengerukan di sejumlah drainase.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pemerintah Kota Palangkaraya mengantisipasi dampak banjir akibat hujan intensitas lebat dengan melakukan pengerukan di sejumlah drainase.
Seperti yang terlihat di jalan George Obos, petugas menggunakan eskavator mengeruk tumpukan sedimen yang mengendap berupa lumpur, batu bahkan kayu.
Karena posisi atas drainase di cor permanen, petugas membongkar cor-coran tersebut guna ada ruang untuk pengerukan drainase karena lumpur yang sudah menumpuk hingga 50 cm.
Menananggapi itu kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangkaraya, Emi Abriyani menuturkan pengerukan drainase tersebut perlu dilakukan.
Baca juga: Puluhan Anggota Koperasi CU Mitra Panca Datangi Dewan, Adukan Soal Penarikan Simpanan
Baca juga: Camat dan Mantan Camat Besok Kumpul di Kotim, Bersilaturahmi Sumbang Pemikiran Bangun Daerah
Baca juga: Simpan Dua Paket Sabu Seberat Dua Ons di Lantai Kamar Tidur Rumah, Peternak Ayam HSU Diamankan
Mengingat intesitas hujan di Kota Palangkaraya beberapa waktu lalu tinggi mengakibatkan genangan air dibeberapa titik wilayah.
"Untuk hujan di Kota Palangkaraya cukup deras 300-500 mm. Artinya curah hujan cukup tinggi, dapat terjadi genangan apabila drainasenya kecil," jelasnya.
Juga adanya drainase yang tertimbun sampah atau sedimentasi endapan lumpur, batu dan lainnya dapat mengakibatkan genangan air akibat hujan intesitas lebat.
"Makanya untuk menghindari banjir atau genangan saat musim hujan nanti, drainase-drainase dilakukan pengerukan," beber Emi Abriyani.
Sehingga dia meminta kepada masyarakat untuk saling bergotong royong membersihkan drainase di lingkungan masing-masing yang dipimpin Camat, Lurah, RW atau RT setempat.
Sementara itu, Kasi Operasi Rencana Penyelamatan, Sucipto menjelaskan beberapa titik drainase sudah mengalami penumpukan sampah dan adanya siring-siring yang rusak.
Menurutnya perlu dilakukan pengawasan secara hirarki dan bertahap oleh pemerintah, 6 bulan sekali melakukan pembersihan drainase.
"Itu di tumbukan air bandara sana sudah tersisa 1,5 meter. Kedalaman di hulunya kedalamannya mencapai 2 meter lebih. Seharusnya di muaranya sana semakin dalam, minimal 4 meter," jelas Sucipto.
Selain itu siring-siring drainase yang rusak perlu adanya perbaikan. "Saya bilang tadi setiap 6 bulan ada pengawasan dan perbaikan berkoodinasi dengan pihak terkait," tambahnya.
Lebih lanjut, Titik-titik yang rawan banjir meliputi depan Apotek Kimia Farma jalan George Obos, Patih Rumbih, Jati Raya, Harum Manis, Beliang, Punai, Belibis, Temanggung Tilung.
Baca juga: Polda Kalbar Amankan Satu Tersangka, Tindak Pidana penempatan Pekerja Migran Orang Perseorangan
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Palangkaraya Naik, Cabai Kering Rp 200 Ribu Perkilogram
"Perlu adanya drainase yang dalam, lebar, dirawat dan diawasi oleh dinas terkait jangan mengharapkan masyarakat, karena mereka dari bangun lalu pulang untuk cari makan," pungkasnya. (*)