Berita Palangkaraya
24 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan, Keluarga Korban Protes Reka Ulang Penusukan Tak Ada
Sebanyak 24 adegan rekonstruksi pembunuhan Muhammad Sarwani (45), oleh 6 pelaku yang digelar di Mapolres Palangkaraya
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Sebanyak 24 adegan rekonstruksi pembunuhan Muhammad Sarwani (45), oleh 6 pelaku yang digelar di Mapolresta Palangkaraya.
Namun sayang dari keseluruhan adegan yang diperagakan 6 pelaku dari 8 orang yang ditetapkan tersangka.
Sedangkan 2 orang hingga kini masih diburu polisi dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Keluarga yang menyaksikan terlihat cukup kecewa dengan reka ulang adegan yang dilakukan para tersangka.
Setelah usai reka ulang adegan, tampak Maslian tak terima dengan 24 adegan yang diperagakan oleh para pelaku.
“Pada tubuh anak saya digorok dan di tusuk, kenapa hanya tembak saja? Tolong lebih mendalam lagi pemeriksaannya, agar pelaku dihukum seberat-beratnya,” tangis Maslian.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Muhammad Sarwani Karena Terlilit Hutang Sebesar Rp 32 Juta
Ibu Korban, Maslian mengatakan ia tidak terima anaknya dibunuh seperti itu.
“Saya sakit hati sekali, melihat anak saya dibunuh dan dibuang seperti hewan. Anak yang saya sayangi, yang selalu mencari saya, tiba-tiba harus dibunuh,” ujarnya, Selasa (12/4/2022).
Ia melanjutkan, jika hanya 1 orang yang membunuh saya mungkin akan mengikhlaskan.
“Ini anak saya dibunuh oleh beberapa orang, tidak sepadan dengan anak saya,” ungkap Maslian.
Ia meminta pihak kepolisian dapat menghukum para tersangka seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati.
Maslian mengatakan ia tidak sanggup lagi menahan sakit hatinya.
Baca juga: Enam Pelaku Pembunuhan Muhammad Sarwani Menjalani Rekonstruksi di Mapolresta Palangkaraya
Baca juga: Di Mapolresta Samarinda, 42 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Juwana oleh Tersangka Rendi
Korban bernama Sarwani merupakan anak terakhir atau bungsu dari 6 bersaudara, serta sangat disayangi oleh Maslian.
Bahkan, Maslian rela meninggalkan suaminya demi sang anak akibat suatu hal.
“Meski tak memiliki suami, saya masih sanggup memberi ia makan. Bahkan saat ini, Sarwani lah yang hendak membalas kebaikan saya dengan merawat saya,” tandasnya. (*)