Dukung IKN Nusantara Syaifullah Tamliha Usul Bandara Internasional di Desa Kambitin Tabalong Kalsel

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Syaifullah Tamliha, Selasa (5/4/2022) usul andaerah penyangga yakni Tabalong Kalsel ada sarana bandara.

Editor: Nia Kurniawan
Via Banjarmasinpost
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Syaifullah Tamliha, Selasa (5/4/2022) mengusulkan daerah penyangga yakni Tabalong Kalsel ada sarana bandara internasional untuk mendukung IKN. 

TRIBUNKALTENG, BANJARMASIN - Kini Keberadaan ibukota negara (IKN) Nusantara di Penajam, Kalimantan Timur, pastinya memerlukan sejumlah infrastruktur pendukung dari Provinsi tetangga. Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha bersikap.

Tentu Salah satunya, adalah sarana pendukung di sektor bandara internasional. Serta sarana pelabuhan laut yang memadai, berikut usul Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha.

Ya, Karena itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha, Selasa (5/4/2022) mengusulkan daerah penyangga yakni Tabalong Kalsel ada sarana bandara internasional di sana. 

Menurut Anggota DPR RI yang membidangi infrastruktur dan pembangunan ini menyebut di Kabupaten Tabalong di Desa Kambitin Raya Tanjung untuk disiapkan lahan guna pembangunan bandara internasional.

Baca juga: Sukseskan IKN Nusantara, Satu di Antara Sederet Agenda Kerja Syaifullah Tamliha di Komisi V DPR RI

Jika berbicara kedepan, maka bandara internasional pun harus dipersiapkan guna menopang IKN di Penajam Kaltim. 

Karena itu, Syaifullah Tamliha dalam rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, kemarin, mengusulkan rencana Bandara internasional di Kambitin Tanjung ini untuk penopang IKN.

Alasannya, jika bicara kedepan, berharap pada Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, tidak representatif lagi, karena keterbatasan lahan. 

"Posisi Kambitin sangat layak untuk dibangun bandara internasional menopang IKN Nusantara di Kaltim. Karena, Tabalong merupakan segitiga emas atau persimpangan antara tiga provinsi, Kalsel, Kalteng dan Kaltim. 

Menurut Syaifullah,  guna menghadapi IKN Nusantara, perlu bandara representatif dan multifungsi untuk penerbangan internasional sekaligus pangkalan udara untuk pengamanan IKN. Tidak mungkin itu hanya mengandalkan Lanud Syamsudin Noor dan Lanud Balikpapan. 

Pria yang juga wakil rakyat asal dapil Kalsel 1, menjelaskan di Kawasan Desa Kambitin Tanjung, sangat layak ke depan untuk dibangun bandara internasional multifungsi sekaligus pangkalan udara, karena bisa didarati pesawat lebar dan pesawat tempur TNI AL. Apalagi, Kambitin yang dekat dengan Kalsel dan Kalteng, tentu memudahkan masyarakat untuk mengakses ke bandara internasional.

“Posisinya yang juga tidak jauh dengan IKN dan strtagetis dengan akses ke Kalteng dan Kalsel ini nantinya bisa di design Bandara internasional di Kambitin ini bisa sekaligus sebagai pangkalan udara otorita IKN Nusantara dari TNI AU guna keamanan dari serangan dari berbagai negara lain, " jelasnya. 

Apalagi, sambung Syaifullah Tamliha l, Kaltim itu berbatasan langsung negara tetangga, Malaysia khususnya Serawak dan Sabah serta Brunei Darussalam. Termasuk, kekuatan Tiongkok atau China yang kini berkonsentrasi di Laut China Selatan. 

"Karena itu kiranya perlu juga untuk bandara internasional sekaligus  bandara tentara guna sistem pengamanan udara perlindungan IKN ini ,” tandas pria yang juga mantan anggota Komisi I DPR RI membidangi Pertahanan Luar Negeri Komunikasi dan Informatika itu. 

Ketua DPP PPP Bidang OKK ini, selain bandara internasional juga mengusulkan infrastruktur pendukung IKN lainnya yakni pelabuhan samudera. 

"Pemerintah sudah mendanai pelabuhan Swarangan dan kedepan  agar Pelabuhah Swarangan, Jorong, Kabupaten Tanah Laut sebagai pelabuhan internasional karena berada di laut dalam. Kalsel tak bisa lagi mengandalkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin karena harus terus merawat dan mengeruk alur Sungai Barito sebagai jalur pelayaran. Maka, pilihan terbaik adalah menjadi Pelabuhan Swarangan menjadi pelabuhan samudera internasional,” tandas Syaifullah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved