Berita Palangkaraya
Sampai Jual Cincin Kawin demi Rawat Puluhan Anjing Telantar, Relawan RSAT Palangkaraya Dianggap Gila
Agung Priyantoko, yang akrab dipanggil Ajenk atau Agung adalah relawan pengurus rumah singgah anjing telantar (RSAT) Kota Palangkaraya.
Tak jarang tetangga mengomel akibat suara berisik, namun perlahan dengan penjelasan yang masuk akal bahwa RSAT merawat anjing telantar tetangga mulai mengerti.
Relawan RSAT berdiri sejak Bulan Juli 2016 berawal dari kegelisahan banyaknya anjing telantar di Kota Palangkaraya.
"Sudah tak terhitung berapa jumlah anjing yang sudah ditangani kalau mau angka pasti bisa melihat media sosial Instagram yang menjadi catatan diary kami," tutur Agung.
Anjing telantar masih sering dijumpai di terkadang ada yang menggaruk-garuk sisa makanan di bak sampah ada pula ditemukan tragis dengan kaki patah tertabrak kendaraan berjalan pincang.
Namun relawan RSAT mendapat pola baru dalam melakukan adopsi seperti ada anjing terlantar patah tulang atau sakit, warga yang memberi informasi harus sedia merawatnya, namun Agung akan membantu dari segi kesehatannya dari dana donasi yang dikumpulkannya.
Yang sebelumnya dirinya sendiri yang mengadopsi anjing telantarnya, menurutnya pola baru itu mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran terhadap anjing telantar.
Selain membantu anjing atau kucing telantar dirinya juga melakukan vaksinasi bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Pangan Kota Palangkaraya.
Waktu bencana banjir melanda Kalteng beberapa hari lalu Agung juga bergerak memberikan makanan dan mengevakuasi hewan yang terjebak banjir.
Baca juga: Buruh Harian Lepas Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangkaraya Miliki 33 Paket 17,94 Gram Sabu
Baca juga: Rabies Center Palangkaraya Tahun 2021 Tangani 245 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies ke Manusia
Aksinya itu dilakukan suka rela alias tidak dibayar melalui donasi donatur ataupun pihak lain, justru sering merogoh uang pribadi.
Kasus pencurian anjing dan peracunan anjing untuk dijual yang marak juga menyita perhatian Agung untuk masyarakat tidak berdiam diri jika ada hal tersebut.
Masyarakat dapat melaporkan kepada pihak berwajib sehingga pelaku mendapat hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.

Kegigihan realawan RSAT hingga saat ini tetap menjadi rumah singgah yang nyaman bagi anjing terlantar dan memberikan kontribusi nyata bagi kesadaran masyarakat meski selama 5 tahun dilalui dengan perjuangan.
Dampaknya diterima tidak hanya untuk anjing telantar namun juga masyarakat lebih peduli dan sayang dengan hewan peliharaannya sendiri. (*)