Berita Palangkaraya

Sampai Jual Cincin Kawin demi Rawat Puluhan Anjing Telantar, Relawan RSAT Palangkaraya Dianggap Gila

Agung Priyantoko, yang akrab dipanggil Ajenk atau Agung adalah relawan pengurus rumah singgah anjing telantar (RSAT) Kota Palangkaraya.

Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com
Agung Priyantoko saat bermain dengan anjing piaraannya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pengorbanan besar diberikan Agung Priyantoko, yang akrab dipanggil Ajenk atau Agung sebagai relawan pengurus rumah singgah anjing telantar (RSAT) Kota Palangkaraya.

Rasa cintanya terhadap anjing membuatnya habis-habisan atau totalitas dalam merawat hewan-hewan kesayangannya tersebut.

Saking cinta berat dengan anjing dia bahkan sempat dianggap sebagai orang gila.

Betapa tidak ia pernah menjual cincin kawin, sepeda motor hingga dua unit laptop untuk menghidupi puluhan anjing telantar yang ia rawat di rumah mungilnya.

Selama 5 tahun ini dia menggeluti hobi merawat anjing telantar di rumahnya. 

Jika dirupiahkan total selama 5 tahun merawat anjing telantar mungkin dia sudah bisa membeli mobil mewah Alphard bekas senilai Rp 500 juta.

Betapa tidak, sehari ia harus mengeluarkan sedikitnya 300 ribu untuk biaya perawatan anjing-anjingnya. 

"Lelah sebenarnya, namun bagaimana lagi yang disebut mencintai seperti anak sendiri dan mempunyai kebahagian sendiri," ungkapnya saat ditemui Tribunkalteng.com di rumahnya.

Baca juga: Satgas Covid-19 Rekom Pencabutan Izin Dua THM Kota Palangkaraya Tak Taat Aturan

Baca juga: Rencana PTM 100 Persen Bagi Sekolah Kota Palangkaraya Perlu Diuji Sebelum Diterapkan

Suaranya terdengar berat, dan sedikit tertatih saat mengucapkan kalimat "sebenarnya aku lelah sih" yang pandangan matanya meneraang  hingga di melihat ke atas saat diwawancarai reporter Tribunkalteng.com, Kamis (6/1/2022). 

Pagar berkarat warna hitam kombinasi bata tak berplester menyambut tamu yang hendak datang ke RSAT disertai suara nyaring gonggongan anjing di dalam rumah yang serentak keluar jika ada orang mendekat pagar. 

Rumah berukuran 10x15 disulap sebagai rumah singgah anjing telantar serta hidup sehari-hari Agung bersama istri dan anak mengarungi kehidupan. 

Bau pesing anjing yang tercium menyengat, perabotan rumah tangga hancur karena ulah anjing-anjing, bahkan tembok samping rumah jebol akibat cakaran anjing akibat musim kawin sudah menjadi hal lumrah. 

Apalagi tidur bersandingan dengan anjing menjadi makanan sehari-hari yang selama ini dinikmati Ajenk bersama istri dan anaknya.

Sampai-sampai ketiga belas anjing yang tersisa masih dirawatnya saat ini sudah seperti anak sendiri bagi mereka. 

"Nak ayah kasih makan sini, Messi (nama anjing) ayo duduk," seloroh Agung saat pagi hari memberi makan anjingnya. 

Tak jarang tetangga mengomel akibat suara berisik, namun perlahan dengan penjelasan yang masuk akal bahwa RSAT merawat anjing telantar tetangga mulai mengerti. 

Relawan RSAT berdiri sejak Bulan Juli 2016 berawal dari kegelisahan banyaknya anjing telantar di Kota Palangkaraya.

"Sudah tak terhitung berapa jumlah anjing yang sudah ditangani kalau mau angka pasti bisa melihat media sosial Instagram yang menjadi catatan diary kami," tutur Agung. 

Anjing telantar masih sering dijumpai di terkadang ada yang menggaruk-garuk sisa makanan di bak sampah ada pula ditemukan tragis dengan kaki patah tertabrak kendaraan berjalan pincang. 

Namun relawan RSAT mendapat pola baru dalam melakukan adopsi seperti ada anjing terlantar patah tulang atau sakit, warga yang memberi informasi harus sedia merawatnya, namun Agung akan membantu dari segi kesehatannya dari dana donasi yang dikumpulkannya. 

Yang sebelumnya dirinya sendiri yang mengadopsi anjing telantarnya, menurutnya pola baru itu mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran terhadap anjing telantar

Selain membantu anjing atau kucing telantar dirinya juga melakukan vaksinasi bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Pangan Kota Palangkaraya

Waktu bencana banjir melanda Kalteng beberapa hari lalu Agung juga bergerak memberikan makanan dan mengevakuasi hewan yang terjebak banjir.

Baca juga: Buruh Harian Lepas Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangkaraya Miliki 33 Paket 17,94 Gram Sabu

Baca juga: Rabies Center Palangkaraya Tahun 2021 Tangani 245 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies ke Manusia

Aksinya itu dilakukan suka rela alias tidak dibayar melalui donasi donatur ataupun pihak lain, justru sering merogoh uang pribadi. 

Kasus pencurian anjing dan peracunan anjing untuk dijual yang marak juga menyita perhatian Agung untuk masyarakat tidak berdiam diri jika ada hal tersebut. 

Masyarakat dapat melaporkan kepada pihak berwajib sehingga pelaku mendapat hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.

Agung saat memberikan vaksinasi kepada anjing piaraan warga Kota Palangkaraya
Agung saat memberikan vaksinasi kepada anjing piaraan warga Kota Palangkaraya (istimewa)

Kegigihan realawan RSAT hingga saat ini tetap menjadi rumah singgah yang nyaman bagi anjing terlantar dan memberikan kontribusi nyata bagi kesadaran masyarakat meski selama 5 tahun dilalui dengan perjuangan. 

Dampaknya diterima tidak hanya untuk anjing telantar namun juga masyarakat lebih peduli dan sayang dengan hewan peliharaannya sendiri. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved