Pendidikan
SMPN 2 dan SMPN 7 Palangkaraya Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka
SMPN 2 dan SMPN 7 Palangkaraya berencana menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) karena Kota Palangkaraya turun kelevel 3 oleh pemerintah pusat
Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Status PPKM Mikro Kota Palangkaraya sudah turun kelevel 3, sebelumnya 3 kali pemberlakuan level 4 oleh pemerintah pusat.
Daerah PPKM Mikro level 3, diperkenankan untuk menerapkan pertemuan tatap muka (PTM) apabila sekolah memenuhi persyaratan.
Di Kota Palangkaraya SMPN 2 dan SMPN 7 mulai merencanakan penerapan PTM tersebut.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 7 Palangkaraya, Nurmaliati, sekolahnya siap untuk menerapkan PTM.
Pihak sekolah sedang mempersiapkan surat penyataan untuk orang tua siswa dan membagikannya.
Baca juga: Palangkaraya, Lamandau, Sukamara di Kalteng Masuk PPKM Level 3, Kapolda Kalteng Gelar Rapat
Baca juga: PPKM Level 3 di Kapuas, Satgas Bidang Hukum Protokol Kesehatan Lakukan Langkah-langkah Ini
“Rencana PTM ini ada dua yaitu melalui dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) nantinya dikombinasikan,” ujarnya saat dibincangi Tribunkalteng.com, Jumat (24/9/2021).
Nurmaliati mengatakan, Senin (27/9/2021) ada rapat dewan guru untuk persiapan PTM ini.
Selain itu, Sabtu (2/10/2021) digelar vaksinasi untuk siswa dan orang tua dengan mengikuti protokol kesehatan.
“Kalau sudah ada yang memulai kami siap juga, karena semua persyaratan telah kami persiapkan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Muhammad Serajudin, menjelaskan, sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk PTM.
Diantaranya menunjuk surat tugas untuk tim Covid-19 di lingkungan sekolah.
menyiapkan sarana dan prasarana, tempat mencuci tangan, handsanitizer.
Baca juga: Kadisdik Kapuas Minta Kepala Sekolah dan Madrasah Persiapkan Sarana Prasarana Asesmen Nasional
Baca juga: Sekolah SLTA di Palangkaraya Bentuk Satgas Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
“Membersihkan meja bangku telah karena lama tidak digunakan dan menunggu arahan Dinas Pendidikan,” beber Serajudin.
Dia menambahkan, dari 1.017 siswa mencapai 98 persen sudah divaksin dan sisa 2 persen yang belum.
“Ada sekitar 70 orang yang belum divaksin, tetapi mereka sudah daftar dan tinggal menunggu jadwal saja,” ucapnya.
Pihak sekolahpun menyiapkan meja dan kursi diberikan bilik menggunakan plastik sebagai pembatas antar siswa.
Kata Serajudin, jadwal PTM dan jadwal daringnya maksimal hanya 50 persen sisanya masih menggunakan daring.
“Hasil poling sebanyak 65 persen orang tua menyetujui PTM ini, hanya kita menunggu situasi benar-benar kondusif,” tutupnya.(*)