HUT Kemerdekaan RI

Sejarah Bendera Merah Putih, Simak Tata Cara Penggunaan dan Larangan terhadap Bendera Negara

Sejarah Bendera Merah Putih, simak tata cara penggunaan dan larangan terhadap Bendera Negara

Editor: Dwi Sudarlan
banjarmasinpost.co.id/istimewa
Ilustrasi pengibaran Bendera Merah Putih, simak sejarah, tata cara pengunaan dan larangan terhadap Bendera Negara 

Ia kemudian melepas benang jahitan bendera sehingga bagian merah dan putihnya terpisah, kemudian membawanya dalam dua tas terpisah.

Pertengahan Juni 1949, ketika berada dalam pengasingan di Bangka, Presiden Soekarno meminta kembali bendera pusaka kepada Husein Mutahar.

Ia kemudian menjahit dan menyatukan kembali bendera pusaka dengan mengikuti lubang jahitannya satu persatu.

Bendera pusaka kemudian disamarkan dengan bungkusan kertas koran dan diserahkan kepada Soejono untuk dikembalikan kepada Presiden Soekarno di Bangka.

Pada tanggal 6 Juli 1949, Presiden Soekarno bersama bendera pusaka tiba dengan selamat di Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta.

Kemudian, tanggal 17 Agustus 1949, bendera pusaka kembali dikibarkan di halaman depan Gedung Agung.

Pada tanggal 28 Desember 1949, sehari setelah penandatanganan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda di Den Haag, bendera pusaka disimpan di dalam sebuah peti berukir dan diterbangkan dari Yogyakarta ke Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia Airways.

Sejak tahun 1958, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia.

Bendera tersebut ditetapkan sebagai Bendera Pusaka dan selalu dikibarkan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan di depan Istana Merdeka.

Fungsi dan Tata Cara Penggunaan Bendera Negara

Dikutip dari gramedia.com, Bendera Negara dapat digunakan sebagai tanda perdamaian terutama bila terjadi konflik horizontal di wilayah NKRI.

Sementara itu, bendera sebagai tanda berkabung dikibarkan setengah tiang.

Bendera setengah tiang berasal dari abad 17.

Tradisi ini diperkenalkan oleh para pelaut Inggris dan diikuti oleh negara-negara lain hingga sekarang.

Sejak tahun 1612, kapten kapal Inggris Heart’s Ease meninggal dalam perjalanan ke Kanada.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved