Layanan Listrik Kalteng Sudah Normal

4 Tahun Bangun Usaha Hidroponik, Pemuda Palangka Raya Rugi Puluhan Juta Akibat Listrik Padam

Pengusaha muda di Palangka Raya Muhammad Adiyat (24) alami kerugian puluhan juta karena listrik padam bergiliran pada Minggu kemarin

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
TANAMAN LAYU - Kolase, ribuan selada milik Adiyat layu akibat pemadaman listrik, yang beredar dalam video ada 3.200 selada. Namun kapasitas tanamnya mencapai lebih dari 5.200 tanaman, Minggu (12/10/2025). 

Lebih jauh, Adiyat juga menuturkan bahwa fluktuasi tegangan listrik sebenarnya sudah menjadi masalah lama di kawasan tempat tinggalnya.

Selama dua tahun terakhir, voltase sering turun dari standar 220V menjadi sekitar 160V pada waktu tertentu.

“Saya sudah tiga kali lapor lewat aplikasi PLN lengkap dengan bukti foto, tapi belum ada perubahan yang terasa,” ungkapnya.

Menurut Adiyat, ia mengetahui pengumuman jadwal pemadaman bergilir dari media sosial PLN, namun tidak menyangka pemadaman kali ini akan berlangsung seluas (merata area Palangka Raya) dan selama itu.

“Kalau ada pemberitahuan yang lebih jelas sebelumnya, kami bisa siapin cadangan daya atau atur jadwal panen biar nggak rugi besar,” ujarnya.

Dampak lain yang dirasakan adalah gangguan terhadap jadwal pengiriman pesanan pelanggan.

Beberapa pelanggan setia sempat menanyakan stok dan kualitas hasil panen setelah melihat unggahan video dampak pemadaman listrik di media sosial.

“Kalau kualitasnya turun, saya lebih pilih tunda pengiriman daripada kirim barang yang nggak layak,” tegasnya.

Untuk saat ini, sebagian tanaman di kebun Sayur Sei PKY mulai menunjukkan tanda pemulihan setelah dilakukan penyiraman secara rutin. 

Baca juga: Sempat Terjadi Pemadaman Listrik di Kalteng, PLN ULP Palangka Raya Timur Sebut Kondisi Sudah Normal

Baca juga: Mati Listrik di Palangka Raya Kalteng, Warga Berjam-jam Tanpa Penerangan Malam ini

Namun, masih ada beberapa bagian kebun yang rusak parah dan perlu waktu beberapa hari untuk memastikan apakah bisa diselamatkan atau harus ditanam ulang.

“Kami harap PLN dan pihak terkait bisa lebih responsif, terutama terhadap fluktuasi voltase dan pemberitahuan pemadaman. Soalnya usaha kecil kayak kami sangat tergantung sama listrik,” tutup Adiyat.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved