Massa Demo ke Rumah Uya Kuya, Walau Sudah Minta Maaf Karena Joget, Cek Ahmad Sahroni dan Eko Patrio

"Saya sendiri atas nama pribadi kalau memang goyang-goyang atau joget-joget tersebut dianggap menyakiti, saya minta maaf. Tapi sekali lagi, saya tidak ada maksud sama sekali, apapun untuk menyakiti siapapun. Itu hanya murni menikmati dan mengapresiasi pemain musik yang bermain saat itu," kata Uya Kuya dilansir Tribunkapteng.com.

Lebih lanjut, Uya Kuya menegaskan bahwa dirinya tidak anti kritik.

Sang politisi mengatakan boleh memberikan kritikan apabila tindakannya dinilai kurang tepat.

Walaupun begitu, Uya Kuya menegaskan agar siapapun tidak menyebarkan berita atau video-video hoaks yang semakin memancing amarah masyarakat.

Menurut pria yang dikenal lewat aksi hipnoyisnya, saat ini ada banyak video hoaks tentang dirinya beredar di media sosial.

Salah satu diantaranya video lama Uya Kuya yang terlihat menari-nari dengan narasi seolah-olah ia bergembira mendapat gaji Rp 3 juta sehari sebagai anggota dewan dan meledek masyarakat yang memberi kritikan.

Video itu bertuliskan 'Tarian Rp 3 juta sehari'.

"Ada video-video lama, joget-joget tahun 2021, 2022, 2023 yang kembali dimunculkan. Seolah ini adalah video baru dan dinarasikan seolah gue meledek, menantang netizen, menantang masyarakat,"

"Padahal tidak, ini video lama. Ini video pakai kalung zaman covid, anti virus, terus ini rambutnya beda, kacamatabeda, bisa dilihat semua ada di TikTok," tegas Uya Kuya.

Massa Aksi Demo Cari Ahmad Sahroni

Massa demo hari ini mencari keberadaan anggota DPR RI, Uya Kuya dan Eko Patrio usai menggeruduk rumah Ahmad Sahroni.

Ya, aksi demo di sekitar Gedung DPR RI memuncak dengan sorakan, spanduk, dan emosi yang mencuat di udara.

Massa dari buruh, pelajar STM, mahasiswa hingga warga umum menggelar protes atas tunjangan besar anggota DPR RI.

Tapi bukan hanya soal uang, ada sosok yang dicariole massa demo, yakni Uya Kuya dan Eko Patrio.

Massa aksi meneriakan mana Uya Kuya, mana Eko Patrio dan mana Ahmad Sahroni sambil melirik ke pagar gedung parlemen.