Berita Kotim Kalteng

Wabup Kotim Tinjau Sekolah Rakyat Usai Kasus Makanan Mentah, Evaluasi Kinerja Vendor Katering

Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, turun langsung meninjau Sekolah Rakyat Kotim pasca viralnya video makanan belum matang

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
KEDATANGAN - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, turun langsung meninjau Sekolah Rakyat Kotim pasca viralnya video makanan belum matang yang disajikan kepada siswa, Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, turun langsung meninjau Sekolah Rakyat Kotim pasca viralnya video makanan belum matang yang disajikan kepada siswa. 

Ia menegaskan, pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pihak sekolah dan vendor katering penyedia makanan.

“Kami dari pemerintah daerah langsung turun melakukan evaluasi. Kami kumpulkan kepala sekolah, guru, pamong, wali asuh, wali asrama, termasuk vendor penyedia makanan,” ujar Irawati,  Rabu (30/10/2025).

Menurutnya, kejadian yang sempat viral tersebut murni merupakan kelalaian dari pihak vendor atau pendor makanan, bukan dari pihak sekolah. 

Namun, ia menegaskan setiap kesalahan harus segera diperbaiki agar tidak kembali terjadi. 

“Setiap kelalaian yang dilakukan langsung diganti oleh vendor. Pengawasan tetap berjalan, jadi kami fokus mengevaluasi agar kualitasnya meningkat,” tegasnya.

Irawati mengatakan, pemerintah daerah tidak ingin masalah kecil membesar dan merusak citra sekolah. Terlebih, Sekolah Rakyat Kotim kini menjadi perhatian hingga tingkat nasional. 

“Kita tidak ingin masalah kecil jadi besar di luar sana. Apalagi berita ini sudah sampai ke tingkat nasional,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, Sekolah Rakyat Kotim harus menjadi contoh terbaik di Kalimantan Tengah, sesuai tantangan dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

“Saya sudah sampaikan di Kemensos, saya ditantang agar Sekolah Rakyat Kotim bisa jadi yang terbaik di Kalimantan Tengah. Ini bukan hal mudah, tapi menjadi motivasi besar bagi kita semua,” ujarnya.

Menurut Irawati, Kabupaten Kotim memiliki tantangan tersendiri karena jumlah penduduk miskin tergolong tinggi dibanding daerah lain di Kalteng. 

"Justru karena itulah, Sekolah Rakyat di Kotim ini harus bisa menunjukkan kualitas dan pengelolaan terbaik. Ini tantangan luar biasa,” jelasnya.

Terkait dengan kualitas makanan, Irawati menyebut secara umum sudah cukup baik. 

Ia mengatakan, harga porsi makanan bagi siswa SD sebesar Rp13.000 dan untuk SMA Rp15.000 masih tergolong ideal dengan gizi yang memadai. 

“Secara umum sudah bagus. Mereka juga berinovasi dalam menu. Hanya saja kemarin ada kelalaian di tahap pengolahan,” terangnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved