Kunker Gubernur Kalteng Agustiar Sabran ke Kotim: Pendidikan Harga Mati Bagi Pemerintah

“Kalau anak pejabat atau orang mampu tentu wajar membayar. Tapi bagi anak pedalaman atau keluarga kurang mampu, negara hadir untuk menanggung biaya pendidikannya,” katanya.

Selain pendidikan, Agustiar juga menegaskan pentingnya akses kesehatan gratis bagi masyarakat. 

Ia menyebut, Pemprov Kalteng sudah membuka layanan digital rumah betang yang dapat menampung aduan masyarakat yang kesulitan berobat.

“Cukup dengan KTP Kalteng, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan. Tidak perlu repot dengan administrasi yang menyulitkan,” jelasnya.

Ia juga menyinggung soal ketersediaan pangan. Menurutnya, Kalimantan Tengah adalah daerah yang kaya sumber daya alam, sehingga tidak seharusnya ada masyarakat yang kelaparan. 

“Kalau sampai ada yang menganggur, itu karena malas. Kalimantan sangat kaya, masa depan Indonesia ada di sini,” tegasnya.

Untuk mendukung visi pembangunan tersebut, Agustiar menyebut pemerintah telah menyalurkan anggaran besar untuk desa-desa di seluruh Kalteng. 

Dana tersebut, kata dia, digunakan untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan juga penguatan peran tokoh masyarakat seperti damang, mantir, serta tokoh agama.

“Setiap kabupaten kota juga mendapat anggaran hingga Rp120 miliar untuk mendukung program prioritas. Semua ini demi kesejahteraan masyarakat, dari pedalaman hingga perkotaan,” katanya.

Agustiar menambahkan, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi antara pemimpin, tokoh masyarakat, dan seluruh warga agar program berjalan efektif. 

Baca juga: Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Kunjungi SMAN 1 Sampit, Tinjau Sekolah hingga Gelar Pasar Murah

Baca juga: Wakil Gubernur Kalteng Sambut Positif Janji Menkeu Dana Transfer ke Daerah Tak Lagi Dipangkas

“Membangun daerah ini perlu kebersamaan. Kalau ada kekurangan, tolong ingatkan kami. Jabatan hanyalah amanah, yang penting adalah serapan aspirasi masyarakat agar kebijakan tidak salah arah,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, gubernur kembali menegaskan komitmennya bahwa pendidikan dan kesehatan adalah layanan dasar yang harus dipenuhi. 

“Jangan sampai ada anak-anak kita di pedalaman yang putus sekolah hanya karena keterbatasan. Program ini hadir agar pendidikan bisa dirasakan merata oleh seluruh masyarakat,” tandasnya.