TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Indeks standar pencemaran udara atau ISPU Palangkaraya tidak sehat dampak kabut asap dari kebakaran lahan masih, Kamis (2/11/2023) diduga kiriman dari kabupaten tetangga.
Pantauan di papan ISPU Palangkaraya dalam status tidak sehat karena dalam tiga hari terakhir kabut asap masih menyelimuti Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut.
Bahkan pagi hari kabut asap masih cukup pekat sesuai ISPU Palangkaraya yang tidak sehat, sehingga mengganggu pengendara yang ingin melintas di jalan umum.
Demikian juga pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palangkaraya masih berstatus tidak sehat.
Baca juga: Gempa Terkini Baru Saja Guncang Kota Sabang Aceh, Magnitudo 5,1 SR Rabu 1 November 2023 Malam
Baca juga: Bobol Rumah Kosong, Dua Pelaku Dibekuk Polres Kubu Raya, Uang Hasil Curian Dipakai Beli Narkoba
Baca juga: Hampir Sepekan Tak Hujan, Kabut Asap Kembali Selimuti Palangkaraya, 641 Karhutla Terjadi Selama 2023
Dengan angka PM10,(73) dan PM2,5 (138) pantauan Kamis 2 November 2023 Pukul 10.00 WIB.
Dalam penjelasan ISPU parameter PM2,5 parameter kritis ,dengan tingkat kualitas yang bersifat merugikan pada manusia,hewan dan tumbuhan.
Sementara itu, Informasi dari Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah, Fritno, membenarkan masih ada terjadi kebakaran lahan diKalteng.
“Sudah tiga hari ini, terjadi kebakaran lahan di Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan lapangan, pihaknya melihat kebakaran lahan yang terjadi Kabupaten Pulang Pisau tersebut merupakan lahan gambut yang terbakar.
“Kebakaran yang terjadi di Pulang Pisau itu, merupakan bekas lahan gambut yang terbakar sudah tiga hari ini menyala Kembali,” ungkapnya.
Diungkapkannya, kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya merupakan pasokan dari asap kebakaran lahan yang terjadi di Pulang Pisau tersebut.
“Petugas kami dan dari Personel TNI dan Polri masih terus melakukan pemadaman lahan gambut yang terbakar di Pulang Pisau tersebut,” ungkapnya.
Sedangkan status karhutla di Kalteng saat ini masih masuk masa transisi dari kemarau menuju ke musim penghujan.
“Status di Kabupaten Pulang Pisau saat ini masih siaga, untuk Palangkaraya masih masuk transisi,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatoilogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalteng mulai masuk musim penghujan pada pertengahan Bulan November 2023 ini. (*)