Dampak Kemarau, Hasil Tangkapan Ikan Sungai di Palangka Raya Melimpah Berimbas Turun Harga di Pasar

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Musim kemarau memengaruhi ketersediaan ikan sungai berlimpah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), dengan hasil tangkapan yang begitu banyak oleh warga kota.

Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi, mengatakan air sungai yang surut membuat ikan lebih mudah tertangkap oleh nelayan.

“Musim kemarau itu sebenarnya untuk ikan sungai lagi panen. Karena air surut, otomatis ikan-ikan itu mudah masuk alat tangkap,” ujarnya kepada TribunKalteng.com, Rabu (6/8/2025).

Baca juga: Ikan Gabus dan Baung Jadi Nugget hingga Fishroll, Solusi Gizi Lawan Stunting di Palangka Raya

Ia menambahkan, alat tangkap tradisional seperti beje juga lebih efektif saat kemarau. Ikan akan lebih mudah masuk perangkap karena debit air rendah, sehingga pasokan ikan sungai meningkat di pasaran.

Kondisi ini membuat harga ikan sungai mengalami penurunan sementara. Penurunan harga terjadi karena stok ikan sungai melimpah ketika musim kemarau.

Sementara itu, ikan budidaya di Palangka Raya tetap aman dan tidak terpengaruh musim. Menurut Indriarti, sistem budidaya menggunakan pengaturan pH air dan suhu kolam sehingga ikan tidak mengalami stres akibat cuaca.

“Ikan budidaya seperti lele, patin, dan nila tetap jalan. Alhamdulillah stoknya aman dan harganya stabil,” katanya.

Indriarti menjelaskan, pasokan ikan budidaya selalu tersedia sepanjang tahun karena pembudidaya rutin melakukan pola panen dan tebar benih baru. 

Dengan cara ini, kebutuhan ikan konsumsi masyarakat di Palangka Raya tetap tercukupi.

“Jadi meskipun musim kemarau, stok ikan di Kota Palangka Raya tetap aman,” tutupnya