Video Viral Banjir Gunung Mas
BMKG Ungkap Penyebab Banjir di Gunung Mas Kalteng saat Musim Kemarau
Prakirawan BMKG Tjilik Riwut menjelaskan penyebab banjir yang terjadi di Gunung Mas meski saat ini hampir wilayah Kalteng musim kemarau
Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Banjir melanda sejumlah desa di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada awal Agustus 2025, meski wilayah Kalteng saat ini sedang memasuki musim kemarau.
Prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Lian Adriani menjelaskan, fenomena ini berkaitan dengan kondisi iklim lokal dan tipe musim yang dimiliki Kabupaten Gunung Mas.
Pada awal Agustus, hujan terpantau hampir merata di seluruh wilayah Kalteng, termasuk di Gunung Mas.
Curah hujan tinggi ini berpotensi menyebabkan debit air di sungai meningkat, sehingga memicu banjir di wilayah hulu.
Namun, dalam dua hari terakhir, curah hujan menurun di sebagian besar Kalteng. Meski begitu, sebagian besar wilayah Kabupaten Gunung Mas termasuk ke dalam Tipe 1 Musim, yaitu daerah yang mengalami satu musim hujan sepanjang tahun.
Artinya, intensitas hujan di wilayah tersebut tetap relatif tinggi setiap bulan, meski daerah lain di Kalteng sedang mengalami kemarau.
“Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Hujan tetap bisa terjadi, hanya saja frekuensi dan intensitasnya cenderung menurun dibanding musim hujan,” jelas Lian Adriani kepada Tribunkalteng.com, Kamis (7/8/2025).
Berdasarkan peta prediksi banjir Agustus 2025, BMKG mencatat bahwa Kalimantan Tengah bagian utara, termasuk Gunung Mas, masuk dalam kategori menengah. Hal ini berarti wilayah tersebut memiliki potensi banjir terutama jika terjadi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Baca juga: Video Viral Banjir hingga Atap Warga di Gunung Mas, BPBD Kalteng Ungkap Air Rendam Lima Desa
Baca juga: Banjir Rob Melanda Desa Kubu Kotawaringin Barat Kalteng, Begini Penjelasan BMKG
Lian menegaskan, fenomena ini wajar secara klimatologi. Sungai-sungai besar di Kalteng mengalir dari hulu yang sebagian berada di kawasan tipe hujan sepanjang tahun, sehingga hujan lokal di hulu bisa memicu banjir di beberapa desa meski secara umum wilayah lain sedang kemarau.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, karena banjir di musim kemarau dapat terjadi akibat hujan singkat yang intens di wilayah hulu.
Masyarakat di bantaran sungai diminta untuk memantau kondisi cuaca dan informasi resmi dari BMKG secara berkala.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.